Tangerang, NU Online
Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) Kabupaten Tangerang, Ahmad Saekhu menuturkan jika dianalisis secara mendalam, ada keunggulan tersediri yang muncul di pondok pesantren. Kelebihan itu misalnya pelajar di pesantren dinilai memiliki pemikiran yang lebih toleran dibandingkan dengan siswa-siswa yang sekolah di pendidikan umum.
Kemudian, cara berfikir santri di pondok pesantren lebih dewasa, sebab hanya di pesantren lembaga pendidikan yang mengajarkan kemandirian; membangun mental yang kuat dalam menghadapi segala hal.
"Untuk itu sebagai warga Indonesia, seharusnya kita sama sama menguatkan pesantren agar tidak adalagi anak anak bangsa yang berfikir semrawut," ujarnya saat dihubungi NU Online, Senin (15/4).
Ia mengatakan, pada perkembangannya, pesantren menjadi role model pendidikan di Indonesia. Pondok pesantren mampu menjadi lembaga yang menciptakan tokoh-tokoh yang dapat dibanggakan Indonesia. Namun, karena zaman terus berkembang harus ada penguatan nilai-nilai pesantren yang sudah dielaborasi dengan perkembangan teknologi saat ini.
"Upaya itu sebagai salah satu kekuatan agar santri tidak dipandang sebelah mata, bahwa santri mampu unjuk gigi. Bahwa santri di Indonesa memang memiliki kemampuan lebih dibanding dengan yang lain," tuturnya.
Di Era Revolusi 4.0 ini, Lakpesdam NU Kabupaten Tangerang, lanjut Saekhu, akan menyelenggarakan berbagai pelatihan agar santri santri dapat menyesuaikan dengan kebutuhan saat ini seperti kemampuan santri dalam menguasai komputer dan teknologi.
"Saya berharap rencana kegiatan yang sedang kita susun sebagai upaya menguatkan peran santri sebagai penerus generasi bangsa yang berkualitas," ucapnya. (Abdul Rahman Ahdori/Kendi Setiawan)