Daerah

LPBINU Mojokerto Rutin Berantas Chikungunya dan DBD di Beberapa Kecamatan

Ahad, 23 Januari 2022 | 07:00 WIB

LPBINU Mojokerto Rutin Berantas Chikungunya dan DBD di Beberapa Kecamatan

LPBINU Mojokerto saat melakukan fogging untuk memberantas Chikungunya dan demam berdarah. (Foto: AY)

Mojokerto, NU Online
Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, melakukan pengasapan atau fogging di Desa Mojogebang, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, pada Jumat (21/01/2022).


Wakil Ketua LPBINU Kabupaten Mojokerto Ahmad Yani mengatakan, sinergi LPBINU ini merupakan upaya mengurangi penyebaran nyamuk Chikungunya dan Demam Berdarah (DBD). Beberapa anggota LPBINU diterjunkan untuk melakukan fogging fogging selama 10 hari, terhitung sejak Rabu hingga Jumat (12-21/1/2022).


“Lokasi fogging ini di antaranya di Desa Bening dan Desa Tawar Kecamatan Dlanggu, Pesantren An-Nahdliyah Mangelo Kecamatan Sooko, Desa Mojokarang dan Desa Segunung kecamatan Dlanggu, Desa Kenanten Kecamatan Puri, dan Desa Mojogebang Kecamatan Kemlagi,” terangnya.


“Untuk sementara, dari desa tersebut sudah banyak yang terjangkit dan sebagian sudah koordinasi. Tapi, belum ada pengasapan atau fogging dari Dinas Kesehatan (Dinkes),” kata Yani, sapaan akrabnya.


Menurut dia, dengan diadakannya fogging ini bertujuan untuk membantu masyarakat agar tidak resah karena penyebaran nyamuk Chikungunya dan DBD dari beberapa warga yang terserang nyamuk.


“Kami LPBINU bergerak atas permintaan tokoh masyarakat bersama RT dan Kepala Dusun (Kadus) untuk fogging mandiri,” jelas Yani.


Ia menambahkan, tim LPBINU selalu menyarankan agar masyarakat selalu membersihkan lingkungan dari jentik-jentik nyamuk agar tidak berkembang.


“Dan saya sarankan agar tiap-tiap desa atau dusun punya alat fogging sendiri untuk antisipasi di kemudian hari. Di sini masyarakat juga merasa terbantu dengan adanya pengasapan atau fogging,” tandasnya.


Merespons hal itu, Ketua LPBINU Kabupaten Mojokerto Saiful Anam mengatakan, pada awalnya dirinya sering mendengar keluhan masyarakat terkait kebutuhan fogging. Penyebabnya adalah beberapa tetangga mereka mengaku terkena serangan nyamuk penyebab Chikungunya.


“Akhirnya kami membeli alat fogging dan melayani kebutuhan fogging masyarakat. Harapan kita, agar upaya fogging ini benar-benar bermanfaat untuk masyarakat," pungkasnya.


Kontributor: Yulia Novita Hanum
Editor: Musthofa Asrori