Mahasiswa Baru Unipdu Didorong Bernalar Kritis untuk Perubahan
NU Online · Jumat, 19 September 2014 | 14:06 WIB
Jombang, NU Online
Rangkaian pelaksanaan Orientasi Studi dan Cinta Almamater atau Oscar sejak 9 September di Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) ditutup Kamis malam (18/9). Diharapkan dengan pembekalan selama hampir sepuluh hari tersebut, para peserta memahami makna dan jati diri mereka sebagai mahasiswa.
<>
Setidaknya ada 560 calon mahasiswa baru yang mengikuti kegiatan Oscar ini. Mereka mendapatkan sejumlah teori dan pendalaman maupun praktik bagaimana beradaptasi dengan suasana kampus. "Dari mulai materi penguatan cara pandang bahwa research sebagai kultur akademik yang memang melekat dalam dunia kampus hingga aturan yang akan mengikat mereka saat menjadi mahasiswa di kampus ini," kata Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Unipdu, Luthfi Riyadi kepada NU Online (18/9).
Sebagai ajang mengenalkan keberadaan kampus, sejumlah pihak terlibat secara aktif dalam kegiatan ini. "Dari mulai unsur pimpinan, staf pengajar atau dosen, program studi, hingga kegiatan intra kemahasiswaan, semuanya disampaikan pada kegiatan ini," kata mahasiswa Fakultas Agama Islam ini.
Oscar dengan tema "Menggiring arus budaya mahasiswa: akademik riset, berkarakter dan berakhlakul karimah" ini memang membuang jauh-jauh kesan sebagai ajang perpeloncoan seperti yang masih ada di sejumlah kampus. "Karena itu ada materi Oscar 2014 with outbond: 'perpeloncoan no, disiplin yes' yang disampaikan oleh pimpinan kampus," terangnya.
Praktis dengan rentang waktu yang lumayan lama ini, para mahasiswa memiliki wawasan dan pemahaman yang komprehensif terhadap keberadaan kampus, sejumlah fasilitas yang dapat dioptimalkan demi pengembangan diri. "Yang juga layak dicatat adalah bahwa kampus ini berada di kompleks Pondok Pesantren Darul Ulum, sehingga nilai-nilai kepesantrenan merupakan hal yang menyatu saat orientasi," tandas Luthfi, sapaan akrabnya.
Tidak berhenti sampai di situ, para calon mahasiswa baru juga diarahkan untuk menjadi bagian dari perubahan. "Namun yang lebih ditekankan selama orientasi adalah perubahan dengan menjunjung tinggi dialog dan nalar kritis," ungkapnya. Baginya, upaya melakukan perubahan bagi lingkungan dan masyarakat hingga bangsa dan negara tidak semuanya dilakukan dengan turun jalan. Turun ke jalanan adalah alternatif terakhir ketika upaya dialog mengalami jalan buntu, lanjutnya.
Karena itu selama masa pengenalan kampus ini, materi yang disampaikan lebih banyak kepada upaya menumbuhkan sikap kritis dan memberikan solusi bagi persoalan yang dihadapi. "Akademik riset menjadi kata kunci bagi mahasiswa agar bisa berperan aktif di masa mendatang," tandas Luthfi.
Sehingga pada akhir Oscar, diselenggarakan diskusi panel bertema berpikir kritis dan inovatif dalam suasana akademis dengan menyesuaikan fakultas masing-masing. "Dari sini dapat diketahui bagaimana nalar mahasiswa ketika menghadapi problematika personal, sosial hingga masalah kenegaraan yang dianggap pelik beserta solusi terbaik yang mereka miliki," sergah Luthfi. Malam keakraban diisi dengan api unggun, bina diri, pengukuhan dan ikrar mahasiswa. (Syaifullah/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
3
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
4
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
5
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
6
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
Terkini
Lihat Semua