Daerah

Makesta IPNU Surakarta Diikuti 93 Kader Baru

Sen, 23 September 2019 | 11:00 WIB

Makesta IPNU Surakarta Diikuti 93 Kader Baru

93 pelajar dan santri tampak antusias mengikuti Makesta yang digelar di Pesantren Al-Quraniy Az-Zayadiy, Surakarta. (Foto: NU Online/Ajie Najmuddin)

Solo, NU Online
Usai terpilih dalam Konferensi Cabang (Konfercab) Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kota Surakarta, beberapa bulan yang lalu, duo ketua terpilih M Faiz Asykarullah dan Sitta Al Huda menggalakkan beberapa program di awal kepengurusan mereka.
 
Program pertama, yakni pengkaderan dengan menyelenggarakan acara Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) yang diikuti sekitar 93 pelajar dan santri. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Quraniy Az-Zayadiy.
 
“Alhamdulillah, Makesta yang kelima ini merupakan Makesta dengan jumlah peserta terbanyak. Semoga Makesta kali ini membawa perubahan untuk IPNU-IPPNU di Kota Surakarta,” terang Ketua IPNU Surakarta, M Faiz, kepada NU Online, Ahad (22/9).
 
Sementara itu, Ketua PCNU Surakarta H Masyhuri berpesan, IPNU dan IPPNU menjadi salah satu jenjang pengkaderan pertama yang mesti diikuti para remaja. “Tidak sampai di sini saja. Berikutnya masih ada Ansor, Fatayat, Muslimat, dan NU,” kata Mashuri.
 
Selain program pengkaderan, organisasi pelajar NU di Surakarta tersebut juga terus menjalin hubungan dengan para pengurus sebelumnya, yang dibungkus dengan acara sarasehan.
 
“Kegiatan sarasehan, diikuti beberapa pengurus, anggota, dan alumni mulai dari tahun 2000 an sampai sekarang. Semoga terus terjalin tali silaturahim ini,” terang M Faiz.
 
Dalam kesempatan itu, ketua IPNU periode sebelumnya, Zen Syarif, memberikan semangat kepada para adik-adiknya agar semakin mantap berjuang dalam wadah IPNU-IPPNU Surakarta.
 
“Kalau sudah masuk NU, diniati dengan ikhlas. Insya Allah akan lebih berkah,” tegas Zen.
 
Ditambahkannya, dalam bergerak, antara IPNU dan IPPNU perlu adanya langkah sinergis dan saling berkolaborasi antara keduanya.
 

Kontributor: Ajie Najmuddin
Editor: Musthofa Asrori