Daerah

Mengajar di Era Pandemi, Pergunu Jabar Dorong Guru Kuasai Teknologi

Sen, 28 Juni 2021 | 16:00 WIB

Mengajar di Era Pandemi, Pergunu Jabar Dorong Guru Kuasai Teknologi

Kegiatan Silaturahim dan Konsolidasi PAC Pergunu Se-Kabupaten Majalengka dan Cirebon. (Foto: H Saepulloh)

Jakarta, NU Online
Di era disrupsi pendidikan dan masa pandemi Covid-19, tantangan di dunia pendidikan semakin meningkat. Sebagai organisasi profesi dan badan otonom NU, hal ini tentu menjadi tanggung jawab besar bagi Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu).

 

Demikian disampaikan Ketua PW Pergunu Jawa Barat, H Saepulloh dalam kegiatan Silaturahim dan Konsolidasi PAC Pergunu Se-Kabupaten Majalengka dan Cirebon. Kegiatan yang mengusung tema Revitalisasi Peran Pergunu di Era Disrupsi Pendidikan ini berlangsung di Pesantren Amanatul Ummah 02 Leuwimunding, Majalengka, Ahad (27/6).

 

“Pergunu harus mendorong dan membekali guru-guru NU dengan skill dan kompetensi penguasaan teknologi yang dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran yang maksimal,” ujar Saepulloh sebagaimana rilis yang diterima NU Online.

 

Masa pandemi Covid-19 ini, kata dia, merupakan salah satu wujud disrupsi pendidikan yang begitu cepat dan belum pernah dibayangkan oleh pemangku kebijakan dan praktisi pendidikan. Akibatnya, Pemerintah, guru dan masyarakat menjadi gagap menghadapi era disrupsi ini.

 

Dicontohkannya, sejauh ini pembelajaran jarak jauh belum bisa maksimal, hal ini terjadi karena sebagian guru masih ada yang belum bisa memanfaatkan teknologi yang ada dalam smartphone atau laptop.

 

Selanjutnya, kata dia, dampak dari pembelajaran jarak jauh berimbas pada biaya pendidikan yang meningkat, sebab guru dan peserta didik harus membeli kuota internet atau bahkan harus membeli hp baru yang mendukung pembelajaran. Padahal roda ekonomi sedang lesu akibat pandemi.

 

Pergunu Jawa Barat, meminta pemerintah pusat dan daerah untuk membuat langkah-langkah konkrit dalam mengatasi krisis pendidikan dan ekonomi saat ini. Pemerintah juga diharapkan tidak hanya melakukan vaksinasi terhadap guru, tetapi juga kepada peserta didik. 

 

“Pemerintah harus segera membuat obat Covid-19 dan membuka kran terkait kreatifitas bangsa dalam upaya penanganan Covid-19,” tandasnya.

 

Sambut Ajaran Baru, Pergunu Jabar Tawarkan Solusi
Tahun ajaran baru sudah di depan mata, agar pembelajaran online berjalan maksimal, Pergunu Jawa Barat meminta pemerintah pusat dan daerah memberikan fasilitas kepada siswa dan guru.

 

“Misalnya diberikan hp android sebagai media pembelajaran online bagi siswa. HP tersebut harus terproteksi dari aplikasi-aplikasi yang kurang bermanfaat, sehingga orang tua merasa tenang,” ujarnya.

 

Selain itu, sambungnya, pembangunan infrastruktur jaringan internet harus bisa merata ke berbagai pelosok daerah, karena masih ada sebagian daerah yang sinyalnya jelak atau bahkan belum dijangkau oleh sinyal.

 

“Fasilitas internet gratis untuk guru dan siswa tentu sangat dibutuhkan untuk menunjang proses pembelajaran,” katanya.

 

Saepulloh juga mengatakan bahwa di masa pandemi Covid-19, masyarakat mulai memberikan kepercayaan terhadap pola pendidikan pondok pesantren, sebab walau diguncang dengan pandemi, pesantren tetap bisa menjalani pembelajaran tatap muka, tentu saja dengan protokol kesehatan yang sangat ketat.

 

Turut hadir dalam kegiatan konsolidasi ini, Ketua Umum PP Pergunu, KH Asep Saifuddin Chalim, Direktur ASC Foundation sekaligus Wakil Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra serta sejumlah Ketua dan Sekretaris PAC Pergunu Se-Kabupaten Majalengka dan Cirebon.

 

Editor: Aiz Luthfi