Daerah

Mentan Apresiasi Prudusen Benih Milik Tokoh NU Jember

Jum, 27 Desember 2019 | 16:58 WIB

Mentan Apresiasi Prudusen Benih Milik Tokoh NU Jember

H Slamet Sulistyono (pegang mic) menemani Mentan Syahrul Yasin Limpo saat berkunjung ke Kantor PT BCA, Jember. (Foto: NU Online/Aryudi AR)

Jember, NU Online

Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo melakukan kunjungan ke kantor produsen benih jagung hibrida PT Benih Citra Asia (BCA) yang berlokasi di Jalan Akmaludin, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis (26/12). Dalam kunjungan tersebut, Mentan meninjau alat dan mesin berteknologi canggih yang digunakan PT BCA untuk memproduksi benih jagung hibrida.

 

Syahrul memuji dan memberikan apresiasi terhadap kemampuan perusahaan benih milik tokoh NU tersebut dalam memproduksi benih jagung hibrida. Ia mengaku lega karena mendapat kepastian bahwa Indonesia ternyata punya potensi benih ekspor yang luar biasa.

 

“Ini (perusahaan) memiliki kualitas sumber daya manusia yang unggul karena proses produksi ini dilakukan oleh anak bangsa," ujarnya.

 

PT BCA merupakan perusahaan benih jagung nasional milik Wakil Ketua PCNU Jember, H Slamet Sulistyono. Mesin dan alat produksi yang dimiliki seharga Rp15 miliar mampu memproduksi benih jagung 9000 ton/tahun. Ratusan tenaga kerja terserap dalam perusahaan tersebut.

 

Selama ini, PT BCA menjalin kerjasama dengan sejumlah lembaga NU dan perorangan untuk menanam jagung. Dalam kerjasama itu, PT BCA menanggung kebutuhan benih mitra (petani) secara gratis. Hasil panen jagung akan dibeli oleh PT BCA dengan harga standar yang ditetapkan di awal.

 

“Dengan penetapan harga di awal, maka petani tak akan pernah rugi, harga jagung mau turun gimana, kami tetap membeli sesuai kesepakatan awal,” jelas Presiden Direktur PT BCA, H Slamer Sulistyono kepada NU Online.

 

Selain menjalin kemitraan dengan warga NU, PT BCA juga kerap menyelenggarakan pelatihan pertanian bagi kaum muda NU. Tujuannya agar anak-anak NU mempunyai keterampilan di bidang pertanian, sehingga dapat memanfaatkan lahan yang ada dengan tanaman produktif.

 

“Anal-anak NU itu rata-rata berada di desa, maka kami latih cara bercocok tanam tamanan holtikultura agar tidak ada tanah yang menganggur (kosong),” terangnya.

 

Di tempat yang sama, salah seorang petani mitra PT BCA, Kiai Syukri Rifai menegaskan bahwa kerjasama yang dijalin dengan perusahaan tersebut cukup menguntungkan.

 

“Itu (kerjasama) perlu kita sambut dengan baik,” ungkap Ketua Lembaga Bahtsul Masail (LBM) NU Jember itu.

 

Pewarta: Aryudi AR

Editor: Ibnu Nawawi