Daerah

MUI Semarang: Islam Jamin Kedamaian Semua Umat Beragama

Kam, 11 Februari 2016 | 01:00 WIB

Jakarta, NU Online
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Semarang berupaya mengawal harmoni Islam dengan memegang teguh syariah dan dialog kebangsaan. Hal ini dalam rangka mewujudkan Kota Semarang yang kondusif dan bersahabat. Kalau Semarang kondusif, insya Allah Indonesia akan damai.

Demikian ditegaskan Ketua MUI Kota Semarang KH M Erfan Soebahar saat bertemu Pj Walikota M Tavif di Balaikota, Rabu (10/2), sebagaimana siaran pers yang diterima NU Online. Jika ulama sebagai tokoh agama Islam kompak menjalin persaudaraan, lanjut Erfan, maka suasana Indonesia semakin nyaman.

"Pengurus MUI yang akan dikukuhkan 5 Maret 2015 disusun dari semua perwakilan tokoh ormas Islam," tegas Erfan didampingi Sekretaris KH Amin Farih dan delapan pengurus lainnya. Diharapkan para tokoh Islam ini terjalin komunikasi yang intens dalam mendorong Semarang lebih agamis dan maju dalam segala aspek.

Menyinggung maraknya aliran radikal yang menjurus para tindak terorisme, MUI akan berusaha merangkul semua masyarakat untuk menjauhi sikap itu. Sebab bangsa Indonesia berdiri tegak menjadi NKRI yang menyatukan segala macam perbedaan dengan cara silaturrahim.

Menanggapi hal itu, Tavip Supriyanto Pj Walikota menyambut baik pengurus baru MUI Kota Semarang yang selalu bersinergi pemerintantah. "Jalinan komunimasi umara dan ulama memang sangat penting. Dan Pemkot sebagai representasi umara dan MUI sebagai ulama memang harus selalu bermitra," tegas Tavip.

Dalam rangka itu, Pemkot akan membantu kegiatan MUI dan menginginkan MUI semakin aktif mengawal problem keagamaan khususnya Islam. Nasihat dari ulama sangat dibutuhkan oleh masyarakat Semarang. "Jadi ulama yang bergabung di MUI, selalu ditunggu oleh masyarakat luas peran aktifnya," imbuh Tavip yang akan mengakhiri jabatan Pj Walikota 17 Februari 2016.

Sekretaris MUI KH Amin Farih menambahkan, Islam yg terwadahi dalam MUI bertujuan untuk kedamaian umat dan bangsa khususnya masyarakat Semarang dengan pola Islam rahmatan lil alamamin. Yaitu Islam yang menjamin kedamaian tidak hanya untuk muslim saja, tapi untuk kedamaian semua umat dan Nusantara.

MUI dibangun dengan prinsip mengedepankan kesatuan bangsa dengan karakter Islam nusantara bercirikan agama Islam Indonesia. Sehingga dalam kepengurusan MUI memasukan juga muslim tionghoa. "Jadi semua Ormas kita wadahi" pungkas Amin.

Setelah beraudiensi dengan Pj Walikota, pengurus MUI bersilaturahim dengan walikota terpilih Hendi Hendrarprihadi di rumah pribadi Lempongsari. Hendi menyambut positif komitmen MUI dalam membangun ukhuwah islamiyah untuk mendukung program Pemkot lima tahun ke depan.

Hendi ingin Islam berkembang pesat di Semarang. Tentunya Islam yang moderat dengan cara selalu rembug bareng  dalam mengurus  umat dan warga Semarang. Semua isu agama harus diselesaikan dengan baik, jangan sampai ada konflik agama di Kota Semarang dan MUI yang bisa menjadi imamnya. (Mahbib)