Daerah

Muslimat NU Jember: Sebagian Akar Stunting Terkait Ekonomi

Ahad, 15 September 2019 | 08:00 WIB

Muslimat NU Jember: Sebagian Akar Stunting Terkait Ekonomi

Nyai Emi Kusminarni (baju hijau) bersama PC Muslimat NU Jember. (Foto: NU Online/Aryudi AR)

Jember, NU Online
Muslimat NU Jember, Jawa Timur mempunyai perhatian serius terhadap masalah stunting yang menimpa anak-anak di kota suwar-suwir ini. Perhatian diwujudkan dengan memberikan pencerahan dan pemahaman kepada masyarakat melalui pengajian  yang digelar secara rutin oleh Pimpinan Cabang maupun Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat NU setempat.
 
“Kami mempunyai banyak jadwal pengajian, ada yang seminggu sekali, sebulan sekali di berbagai PAC,” kata Ketua Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Jember, Nyai Emi Kusminarni kepada NU Online di Jember, Sabtu (14/9).
 
Stunting adalah sebuah kondisi di mana tinggi badan seseorang (balita) jauh lebih pendek dibandingkan tinggi badan orang seusianya karena kekurangan gizi.
Menurut Nyai Emi, sapaan akrabnya, kasus stunting tidak bisa dianggap remeh. Lebih-lebih di Jember yang mencapai 33 persen dari populasi balita. Bahkan Jember termasuk salah satu dari sekian kabupaten di Jawa Timur yang jadi fokus nasional aksi konvergensi stunting di Indonesia.
 
“Bayi dan anak-anak itu kan masa depan bangsa Indonesia. Jadi 30 tahun ke depan mereka sudah mencapai usia produktif. Ini jelas bermasalah jika stunting tidak ditangani  secara sunguh-sungguh,” urainya.
 
Walaupun demikian, akar permasalahannya bukan semata-mata kerena kelalaian atau kurangnya perhatian ibu dalam memberikan asupan gizi pada sang bayi, tapi juga terkait dengan masalah ekonomi. Sebab, untuk mendapatkan makanan bergizi  membutuhkan dana yang tidak kecil, apalagi masih harus beli susu jika air susu ibu tidak lancar.
 
“Jadi ini persoalan tersendiri yang berkelindan dengan kasus stunting,” jelasnya.
 
Karena itu, Nyai Emi berharap kepada pemerintah memikirkan jalan keluar secara komprehensif dalam memberantas kasus stunting. Jalan keluar dimaksud, misalnya dengan memberikan subsidi makanan bergizi untuk ibu yang tidak mampu.
 
“Atau cara lain, terserah. Yang penting akar persoalan stunting juga diatasi,” ucapnya. 
 
Sebelumnya, dalam acara Rembug Stunting di Pendapa Wahyawibawagraha Kabupaten Jember, Jumat (13/9), PC Muslimat NU Jember diminta oleh Tenaga Ahli P3MD (program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa) Kabupaten Jember, Ahmad Fourzan Hadi Prabowo agar berkontribusi dalam menurunkan angka stuting di Jember.
 
“Sebagai organisasi sosial kemasyarakatan, Muslimat NU Jember diharap ambil peran dalam konteks penurunan angka stunting di Jember,” tegasnya.
 
Pewarta: Aryudi AR
Editor: Ibnu Nawawi