Daerah

Nahdliyin di Sumenep Diingatkan Jaga Persatuan Bangsa

NU Online  ·  Jumat, 12 April 2019 | 11:30 WIB

Sumenep, NU Online
Saat ini yang mendesak diupayakn bersama adalah menjaga kesatuan dan persatuan bangsa serta negara. Karena Nabi Muhammad SAW selain memperjuangkan agama, juga memperjuangkan bangsa dan negara. Tidak mungkin perjuangan agama bisa lancar dan berhasil apabila tidak didukung kesatuan dan persatuan bangsa.

Penegasan ini disampaikan KH Abd Ghafur Maimun Zubairi dalam rangkaian memperingati hari lahir ke-96 Nahdlatul Ulama yang diselenggarakan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Dungkek, Sumenep Jawa Timur. Kegiatan dipusatkan di lapangan Dungkek, serta dihadiri ribuan warga NU di kawasan setempat, Kamis (11/4) malam.

Menurutnya, untuk menghancurkan suatu bangsa dapat dilakukan dengan merusak kesatuan dan persatuan masyarakat. “Dan untuk menghancurkan masyarakat, maka yang pertama pasti dihancurkan adalah keluarga,” ungkap Gus Ghafur, sapaan akrabnya. 

"Dengan ketidakharmonisan sebuah keluarga, maka moral anak juga akan berantakan,” jelasnya. Karenanya, Nabi Muhammad memberikan teladan bahwa keluarganya demikian harmonis, lanjutnya.

Berikutnya, Gus Ghafur menjelaskan bahwa sejumlah oknum telah berupaya menghancurkan masyarakat. “Caranya adalah dengan menghancurkan citra dan marwah ulama,” tegasnya.

Dalam paparannya, banyak yang ingin menghancurkan moral masyarakat dengan menjatuhkan citra dan marwah alim ulama. "Sekarang banyak yang bilang, tidak usah ikut NU, tapi ujung-ujungnya ingin menghancurkan marwah para ulama NU,” jelasnya.

Di hadapan banyak kiai dan ulama, serta warga NU yang hadir, Gus Ghafur menjelaskan bahwa ulama adalah panutan masyarakat. “Jika masyarakat sudah diajari untuk membenci dan tidak mempercayai ulama, maka moral masyarakat dan bangsa akan ikut hancur. Dan ini telah terjadi di sejumlah negara Timur Tengah,” ungkapnya.

Kegiatan ini melibatkan semua jajaran struktur NU, baik dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep, badan otonom. (Ibnu Nawawi)