Daerah

NU Demak Gelar Diklat Pemulasaran Jenazah untuk Asah Keterampilan

Sab, 29 Februari 2020 | 14:30 WIB

NU Demak Gelar Diklat Pemulasaran Jenazah untuk Asah Keterampilan

Diklat pemulasaran jenazah MWCNU Demak Kota (Foto: NU Online/Samsul Huda)

Demak, NU Online
Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Demak Kota, Demak, Jawa Tengah menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan ( Diklat) Pemulasaraan Jenazah di Serambi Masjid Agung Demak, Sabtu (29/2).
 
"Latar belakang 'Diklat Pemulasaraan Jenazah' ini bermula dari pengamatan kami terhadap fakta tentang tata cara pemulasaraan jenazah secara tradisional yang dilakukan oleh sebagian masyarakat kita yang masih awam," kata Ketua MWCNU Demak Kota, KH Abdullah Mahalli.
 
Dikatakan, kegiatan ini merupakan kerja sama antara MWCNU Demak Kota, PC ISNU Demak, Takmir Masjid Agung Demak, dan Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang, diikuti 300 peserta utusan dari Badan otonom  NU tingkat cabang dan MWC se-Kabupaten Demak.
 
Menurutnya, dari hasil beberapa kali pengamatan itu dijumpai, terutama pada saat proses penguburan jenazah, ada beberapa jenazah, tepatnya pada bagian bawah pantat jenazah kelihatan 'ngetombol kotoran' yang menembus kain kafan, padahal sebelumnya jenazah sudah dimandikan suci bersih.
 
"Setelah  didalami diperoleh informasi bahwa hal itu terjadi akibat dari tata cara memandikan jenazah yang belum tuntas ketika membersihkan sisa-sisa kotoran dari dalam tubuh jenazah," ujarnya. 

Oleh karena itu lanjutnya, berangkat dari keprihatinan itulah  MWCNU Demak Kota berinisiatif menyelenggarakan pelatihan dengan melibatkan Tim ahli RSI Sultan Agung Semarang agar berbagi ilmu bagaimana caranya mengeluarkan sisa-sisa kotoran dari dalam tubuh jenazah.
 
Ketua PC Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Demak, Muhammad Ali Maskun mengatakan, kerja bareng ini dilakukan agar beban terasa ringan, seluruh peserta bebas biaya dan mendapatkan fasilitas snack, makan minum dan sertifikat piagam.
 
Ketua Takmir Masjid Agung Demak, KH Abdullah Syifak mengatakan, Takmir Masjid Agung Demak mempersilahkan dan menyambut baik kegiatan berbagi ilmu pemulasaraan jenazah secara islami ini, karena kegiatan diklat semacam ini sangat bermanfaat bagi warga masyarakat muslim. 
 
"Perlu disadari bahwa setiap kita mempunyai ayah, ibu, kakek, nenek, dan keluarga yang suatu saat akan wafat meninggalkan kita. Maka dari itu, kita sebagai anggota keluarga harus bisa memastikan semua jenazah anggota keluarga kita yang wafat diperlakukan dengan baik," katanya.
 
Karena itu ujarnya, warga NU harus dapat mengawal prosesnya pemulasaraan jenazah dari awal sampai akhir. Dimulai dari tata cara memandikan, mengkafani, mensholatkan, hingga menguburkan jenazahnya secara baik dan benar sesuai kaidah-kaidah ajaran Islam ala ahlussunnah wal jamaah.

dr H Samsudin Salim mewakili dari RSI Sultan Agung Semarang mengatakan dalam kegiatan bareng ini pihaknya mengirimkan 3 orang anggota Tim Ahli Pemulasaraan jenazah RSI Sultan Agung Semarang untuk berbagi ilmu pengetahuan kedokteran tentang tata cara memandikan sekaligus mengeluarkan sisa-sisa kotoran dari dalam tubuh jenazah secara medis. 
 
"Untuk berbagi ilmu dan mengajarkan bagaimana tata cara mengkafani,  ​​​​​​​menshalatkan, dan menguburkan jenazah sesuai syariat Islam," ujarnya 
 
Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz