Daerah

NU Jateng Sebut Masa Depan Bangsa Indonesia Ada di NU

Sab, 3 Oktober 2020 | 05:00 WIB

NU Jateng Sebut Masa Depan Bangsa Indonesia Ada di NU

Rais PWNU Jateng KH Ubaidullah Shodaqoh (berdiri di mimbar) (Foto: NU Online/Rifqi Hidayat)

Semarang, NU Online

Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Ubaidullah Shodaqoh menyebut NU sebagai sebuah organisasi yang didirikan oleh para ulama dikenal lebih dekat dengan kalangan pesantren daripada kalangan akademis. 

 

"Faktor tekanan pemerintah pada zaman orde baru membuat masyarakat dari kalangan pendidikan formal tak berani menunjukkan identitas ke-NU-annya," tegasnya.

 

Hal itu disampaikan Rais PWNU Jateng saat membuka Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) di Pesantren Manbaul Qur'an Podorejo, Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (2/10).

 

Dikatakan, zaman sudah berubah, banyak para profesional muda dan anak-anak muda NU berbondong-bondong menjadi kader NU lewat IPNU-IPPNU, Ansor, maupun Fatayat NU. Disebutkan, masa depan Indonesia ada di tangan NU.

 

"Sekarang ini, warga NU yang sarjana sampai doktor dan profesor semakin banyak. Saya optimis di tangan kader-kader ini Indonesia akan maju," ujarnya.

 

Kiai Ubaid juga mengingatkan kepada peserta PKPNU untuk komitmen dalam mengawal kemandirian organisasi NU. Hal ini ditegaskan karena banyak organisasi yang bingung sebab mengandalkan anggaran dari pemerintah.

 

"Kita harus menjadi solusi bangsa ini, bukan malah menjadi beban," ungkapnya.

 

Pengasuh Pesantren Al-Itqon Bugen Tlogosari Kota Semarang ini lantas menerangkan, banyak persoalan yang di hadapi bangsa ini. Disebutkan salah satunya Covid-19 yang penanganannya memangkas banyak anggaran pemerintah.

 

"NU ini organisasi yang besar. Maka gerakan kemandirian warga NU akan membawa NU tidak mengandalkan APBD. Masa depan bangsa Indonesia ini di tangan NU," tuturnya.

 

Dalam kesempatan itu, Kiai Ubaid juga mengingatkan pentingnya pendataan warga NU berbasis Online yang akurat. "Kita bisa mengetahui data secara detail sehingga bisa diketahui berapa pertambahan data dalam satu bulan, dan juga warga yang wafat," jelasnya.

 

 

Ketua PCNU Kota Semarang KH Anashom mengatakan, PKPNU menghasilkan kader yang militan dan siap berjuang bersama membesarkan NU di Semarang. "Di dekat sini, akan ada NU Center, pembangunannya sudah kita mulai kemarin ditandai dengan peletakan batu pertama," katanya.

 

Dijelaskan, NU Center Kota Semarang dimulai dengan membangun Balai Latihan Kerja (BLK) Internet dan Teknologi (IT), disusul dengan masjid, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), gedung pelatihan, tempat manasik haji, dan sebagainya. 

 

"Mudah-mudahan gerakan kader PKPNU dan koin NU bisa mewujudkan hal itu," ujarnya.

 

Oleh karena itu lanjutnya, ia berharap adanya NU Center di Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan nantinya bisa dimanfaatkan dengan baik dan menjadikan motivasi untuk lebih baik. 

 

"Saya berharap NU Ranting Podorejo harus maju. Jadikan NU Podorejo sebagai ranting terbaik di Semarang," pesannya.

 

Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Wali Songo Semarang ini mengapresiasi pesantren yang diasuh KH Shodiq Sumardi yang telah dua kali menjadi tempat pelatihan PKPNU Kota Semarang. 

 

"Matur nuwun Kiai Shodiq atas kesediaannya menjadi shahibul bait. Sudah dua kali ini kita adakan PKPNU di sini. Pertama, angkatan ke-22 dan keduanya kali ini PKPNU angkatan ke-27," pungkasnya. 

 

Kontributor: Ahmad Rifqi Hidayat
Editor: Abdul Muiz