Daerah

NU Jepara: Kader Fatayat Harus Bisa Jawab Isu Lingkungan

Ahad, 1 Maret 2020 | 11:00 WIB

NU Jepara: Kader Fatayat Harus Bisa Jawab Isu Lingkungan

LKL PC Fatayat NU Jepara (Foto: NU Online/Syaiful Mustaqim)

Jepara, NU Online
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) kepara, Jawa Tengah KH Hayatun Abdullah Hadziq mengemukakan bahwa kader Fatayat harus bisa dan pandai menjawab isu-isu lingkungan. 
 
“Sepulang dari kegiatan jangan melupakan materi yang sudah diterima tetapi harus bisa mengaktualisaikan di lingkungan masing-masing. Jadi pemimpin harus bisa memberi solusi di masyarakat dan tidak boleh menjadi beban di masyarakat,” tandasnya. 
 
Hal itu disampaikan Kiai Kahayun pada pembukaan Latihan Kadel Lanjutan (LKL) yang dihelat Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Jepara di SMK Hadziqiyah 2 Desa Tritis, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara, Sabtu (29/2).
 
Dikatakan, kader Fatayat harus cerdas di semua aspek sehingga harapan PC Fatayat NU tercapai. "Jangan sampai usai ikuti LKL maaka selesai pula tugas kefatayatan. Justri ini kesempatan untuk berkiprah lebih besar lahi di Fatayat," pesannya.
 
Kegiatan bertajuk 'Meneguhkan Citra Diri Fatayat NU Menuju Kader yang Berkualitas dan Unggul di Era Revolusi 4.0' itu diikuti 56 peserta. Selama dua hari puluhan peserta memperoleh materi di antaranya pertama, ke NU an, Aswaja, dan Islam Nusantara. 
 
Kemudian Kedua, kefatayatan, kepemimpinan, dan manajemen organisasi. ketiga, komunikasi organisasi dan networking, dan keempat pengarustamaan gender, manajemen konflik, dan advokasi kebijakan publik. 
 
Adapun pemateri dari Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat NU Jateng Siti Maemunah dan Iswatun Khasanah serta Mantan Ketua PC Fatayat NU Jepara Hj Imronah Hanani.

Ketua PC Fatayat NU Jepara Nanik mengatakan, LKL merupakan program kerja wajib yang dilaksanakan setelah Latihan Kepemimpinan Dasar (LKD). 
 
"LKL merupakan salah satu syarat bagi anggota menjadi pengurus PC Fatayat NU.
Sebagai ajang pangkaderan maka kader Fatayat harus paham ke-NU-an dan ahlussunnah wal jamaah sebagai paham keislaman yang inklusif dan toleran," jelasnya.
 
“Kefatayatan juga harus terdoktrinkan di semua calon pemimpin yang dikader sehingga terpotret menjadi kader yang punya citra diri amanah, militan, keteladanan, kreatif dan dinamis,” imbuhnya.
 
Menurut Nanik, output dari kegiatan tersebut peserta kuat di kapasitas lembaganya artinya bisa mengaktifkan pengurus Fatayat NU di setiap tingkatan dengan membangun sistem koordinasi vertikal dan horisontal.
 
“Peserta juga diharapkan punya strategi tertib organisasi, tertib administrasi, database kader, dan lembaga. Yang paling esensi juga tertib program kerja yang kita sesuaikan dengan potensi daerah Jepara,” lanjutnya. 
 
Pihaknya berharap peserta menjadi kader dan pemimpin yang luar biasa bisa berkualitas dan unggul menjawab semua tantangan zaman dan isu lingkungan yang muncul di era revolusi 4.0. 
 
Hadir dalam pembukaan kegiatan, Ketua PCNU Jepara KH Hayatun Abdullah Hadziq beserta Banom NU, MWCNU Nalumsari dan Banom juga perwakilan Nasyiatul Aisyiyah. 

Kontributor: Syaiful Mustaqim
Editor: Abdul Muiz