Internasional PELANTIKAN FATAYAT NU MESIR

Anggia: Fatayat NU Harus Bermanfaat di Belahan Dunia Manapun

Kam, 27 Februari 2020 | 02:15 WIB

Anggia: Fatayat NU Harus Bermanfaat di Belahan Dunia Manapun

Para pengurus PCI Fatayat NU Mesir berpose bersama Ketum PP Fatayat NU Anggia Ermarini. (Foto: Dok. Fatayat NU)

Kairo, NU Online
Fatayat Nahdlatul Ulama makin mendunia. Dalam satu bulan, dua cabang istimewa telah berdiri dan terbentuk berikut perangkat organisasinya. Setelah Azerbaijan pada 8 Februari 2020, organisasi perempuan muda NU ini melantik jajaran pengurus dan kadernya di Negeri Piramida, Mesir.

Pada Senin, 24 Pebruari 2020, Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat NU, Anggia Ermarini, resmi melantik Pengurus Cabang Istimewa (PCI) Fatayat NU Mesir Periode 2019-2020 di Kairo. Diana Mardhiatillah diamanahi sebagai ketua baru. Tanzila Feby dipilih sebagai sekretaris baru.

Pelantikan tersebut diikuti sekitar 40 perempuan muda yang berdomisili di negara Benua Afrika tersebut. Mereka sebagian besar mahasiswa dan pembelajar yang sedang menimba ilmu di berbagai universitas, terutama di Universitas Al-Azhar. 

"Ikhtiar kita sebagai kader organisasi adalah menyebarkan wajah Islam rahmatan lil 'alamin ke seantero dunia. Mandat organisasi sebagaimana garis perjuangan NU adalah senantiasa memberikan manfaat dan maslahat di belahan dunia manapun," kata Anggia dalam rilis yang diterima NU Online, Kamis (27/2).

Fatayat NU merupakan badan otonom perempuan muda NU yang didirikan pada 24 April 1950 bertepatan dengan 7 Rajab 1317 H. Berdirinya Fatayat didorong oleh semangat kebangkitan perempuan dalam kancah perjuangan melawan kemiskinan, kebodohan, serta dukungan terhadap kemerdekaan Indonesia. 

"Karena semangatnya adalah Taswirul Afkar, atau dikenal juga dengan Nahdlatul Fikri (kebangkitan pemikiran), maka para pembelajar di negeri gudang ilmu ini harus mampu mengaktualisasikan ilmu yang diperolehnya untuk membangun Indonesia lebih baik, maju, dan beradab. Perempuan melalui barisan Fatayat adalah motor aktualisasi gerakan tersebut," kata Anggia. 

Menurut perempuan kelahiran Sragen, 25 September 1974 ini, perjuangan Fatayat di era kekinian dapat dilakukan melalui banyak bidang. Antara lain politik, ekonomi, kewirausahaan, kesehatan, ilmu keagamaan, dakwah, juga di isu-isu perempuan mutakhir.

"Apapun minat dan bidang studi kita, semuanya dibutuhkan oleh Tanah Air dan dunia global. Jadilah kader yang menginspirasi perdamaian dunia dan mampu menciptakan aneka inovasi positif. Fatayat didirikan untuk memberi maslahat umat," ujar Anggia. 

Di tingkat dunia, saat ini Fatayat NU telah resmi memiliki cabang istimewa di sejumlah negara, terutama di kantong-kantong WNI di luar negeri seperti Malaysia, Hongkong, Taiwan, dan Arab Saudi. Pelantikan PCI Fatayat NU Mesir kali ini juga dibarengi dengan sarasehan, serta juga dihadiri oleh Anggota FPKB DPR RI Lathifah Sohib.

Editor: Musthofa Asrori