Daerah

NU Sumenep Luncurkan Gerakan 1 Ranting 1 Lumbung Pangan

Rab, 6 Mei 2020 | 01:30 WIB

NU Sumenep Luncurkan Gerakan 1 Ranting 1 Lumbung Pangan

Gerakan 1 ranting NU 1 lumbung pangan digagas PCNU Sumenep. (Foto: NO Online/Firdausi)

Sumenep, NU Online
Sampai saat ini belum ditemukan vaksin maupun obat untuk menyembuhkan Covid-19. Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pencegahan berupa menjaga diri dan jarak atau physical distancing, yakni pembatasan gerak masyarakat serta mengkampanyekan tinggal di rumah. 

Sayangnya pembatasan gerak sosial berdampak pada ekonomi yang sangat besar dan menghantam lansung kehidupan warga di tingkat bawah. Karena sebagian besar kelompok ini mengandalkan penghasilan harian untuk dapat bertahan hidup. Sebut saja tukang becak, ojek, pedagang kaki lima, supir angkutan umum, buruh dan lainnya yang kehilangan sumber penghasilan akibat aturan yang dikeluarkan pemerintah.
 
Berangkat dari permasalahan ini Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep, Jawa Timur berupaya melayani warganya. Yang dilakukan adalah dengan menggunakan kekuatan struktur NU sampai ke tingkat ranting agar mencari atau mendata warga yang terdampak secara ekonomi. Bentuk kongkritnya adalah menggelorakan ‘Gerakan 1 Ranting NU 1 Lumbung Pangan.
 
KH A Panji Taufiq selaku Ketua PCNU Sumenep menegaskan bahwa ketahanan pangan sebagai antisipasi terhadap dampak wabah dan pasien Covid-19 maupun kaum duafa di setiap desa. 
 
"Karena ketersediaan pekerjaan buat mereka makin berkurang akibat pembatasan interaksi sosial, juga saat ini harga-harga pokok makin melambung," katanya, Selasa (5/5).
 
Kiai Panji, sapaan akrabnya menyampaikan bahwa terbentuknya Satgas Covid-19 agar mampu merespons masalah dan mencarikan solusi. Bentuknya dapat gerakan lumbung pangan serta gerakan lainnya yang bersifat kemanusiaan.
 
Ustadz Ahmad Saheri yang didaulat sebagai Ketua Satgas menyampaikan bahwa pengumpulan pangan tersebut diperoleh dari pengurus NU di semua tingkatan.
 
"Donasinya berbentuk beras, jagung, gula, minyak goreng, dan jenis sembilan bahan pokok lainnya. Bisa pula berbentuk uang," kata pria yang juga Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) Sumenep tersebut.
 
Dirinya menegaskan bahwa hasil pengumpulan akan dikelola Satgas dan didistribusikan di tingkat PCNU pada pertengahan bulan Ramadhan dengan sasaran warga NU Kecamatan Kota.
 
"Kami sengaja memprioritaskan warga NU di perkotaan, karena mereka yang paling rentan terdampak Covid-19 secara ekonomi," tegasnya.
 
Dirinya juga menjelaskan tentang panduan gerakan lumbung pangan di setiap Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU).
 
"Langkah awal PCNU akan membentuk Satgas di setiap PRNU dengan maksud membangun sinergi dengan para aghniya, pemerintah desa, tokoh masyarakat, dan kekuatan lain," terangnya.
 
Selanjutnya, Satgas yang dibentuk di setiap PRNU melakukan pengumpulan beras, jagung, atau barang kebutuhan pokok lain dari warga desa yang ingin menyumbang dengan cara beragam.
 
Setelah semua terkumpul, Satgas PRNU akan mengumpulkan kepada Satgas Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU), kemudian diserahkan kepada Satgas PCNU.
 
“Nantinya, semua akan didistribusikan kepada pasien Covid-19 dan para duafa sesuai dengan data yang ada," pungkasnya.
 
 
Kontributor: Firdausi
Editor: Ibnu Nawawi