Daerah

Pulang Kampung, Santri Tahfidz Darul Mustofa Demak Wajib Ikut Tes Kesehatan 

Sel, 5 Mei 2020 | 03:00 WIB

Pulang Kampung, Santri Tahfidz Darul Mustofa Demak Wajib Ikut Tes Kesehatan 

Ketua Satgas Covid-19 NU Demak dr Abdul Aziz di Pesantren Darul Mustofa (tengah) (Foto: NU Online/Samsul) Huda

Demak, NU Online
Santri Pesantren Tahfidz Anak-anak Darul Musthofa Jogoloyo, Wonosalam, Demak, Jawa Tengah diwajibkan menjalani tes kesehatan sebelum melakukan perjalanan pulang kampung di tengah suasana pandemi Covid-19.
 
Pengasuh Pesantren Tahfidz anak-anak Darul Musthofa Wonosalam Demak, KH Muslih Abdur Rohman mengatakan, agenda ngaji posonan di pondoknya hampir selesai dan para wali santri saat ini sedang siap-siap untuk menjemput anaknya  untuk pulang kampung.
 
"Sebelum pulang, hari ini Senin (4/5) mereka mendapat pembekalan dan menjalani tes kesehatan yang ditangani Divisi Skrining Satgas NU Peduli Civid-19 Demak," kata Kiai Muslih di Wonosalam Demak.
 
Dikatakan, santri yang diasuhnya saat ini sebanyak 91 orang, semuanya berusia anak-anak dan mengikuti program hafalan Al-Qur'an. Dari sejumlah itu, 6 di antaranya sudah pulang kampung ketika pemerintah menetapkan status darurat corona, sedang  85 orang memilih dikarantina di pondok sambil mengikuti program ngaji posonan.
 
"Selain tes kesehatan, mereka yang sebagian berasal dari berbagai daerah di luar Demak juga mendapat pembekalan cara menjalani hidup sehat pada saat Pandemi covid-19," ujarnya.
 
"Terima kasih Satgas Covid-19 NU Demak, data hasil tes kesehatan akan dijadikan bahan dan bekal di perjalanan kalau ada pemeriksaan di jalan, sekaligus akan dijadikan bahan laporan kepada pihak terkait ketika sampai di kampung," sambungnya.
 
Dikatakan, dari 85 santri itu 4 di antaranya akan berlebaran di pondok, wali santrinya sudah menyampaikan informasi karena kendala teknis transportasi tidak mungkin untuk pulang kampung, mereka itu berasal dari Pangkalan Bun Kalimantan, Jakarta dan Nusa Tenggara Timur ( NTT).
 
Ketua Satgas NU Peduli Covid-19 Demak yang juga Direktur Rumah Sakit Islam Nahdlatul Ulama (RSINU) Demak dr Abdul Aziz mengatakan, dalam menjalankan agenda ini pihaknya berkoordinasi dengan Gugus Tugas dari Pemkab Demak.
 
"Kami berterimakasih kepada pengurus RMINU Demak yang memediasi pondok-pondok pesantren dengan satgas dalam mengambil langkah terkait dengan upaya pencegahan wabah Corona, termasuk pesantren Darul Mustofa ini," ujarnya.
 
Para santri itu lanjutnya, sesuai dengan protokol kesehatan ketika sampai di kampung halamannya akan langsung menjalani karantina selama 14 hari setelah melapor ke instansi kesehatan terdekat dengan tempat tinggalnya.
 
"Karena masih berusia anak-anak diharapkan mereka bisa menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing di bawah pengawasan langsung  wali santrinya," pungkasnya.
 
Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz