Ketua PCNU Garut, KH Atjeng Abdul Wahid di acara IPNU-IPPNU Sukaresmi (Foto: NU Online/Muhammad Salim)
Muhammad Salim
Kontributor
Garut, NU Online
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Garut, Jawa Barat KH Atjeng Abdul Wahid berharap kader IPNU-IPPNU menjadi penerus yang bisa dibanggakan dan jadi kebanggaan NU di masa depan.
"Kader IPNU dan IPPNU merupakan harapan bagi ulama terdahulu, karena kader IPNU dan IPPNU merupakan pewaris dan penerus perjuangan mereka," ujarnya.
Hal tersebut disampaikan dalam pelantikan dan Rapat Kerja Pimpinan Anak Cabang (Rakerancab) IPNU-IPPNU Sukaresmi, Garut di Aula MWCNU Sukaresmi Komplek Pesantren Fauzan 05, Sabtu (1/7).
Dikatakan, sebagai organisasi kader, anggota IPNU-IPPNU bisa menjalankan organisasi NU di masa yang akan datang, di mana kader IPNU dan IPPNU menjadi cikal bakal pengurus NU menggantikan pengurus NU, lembaga, banom di semua tingkatan.
"Saya berpesan, agar anak-anak muda NU lebih giat belajar dan menjalankan roda organisasi, sehingga ke depannya bisa mnjalankan NU dengan baik dan benar," ucapnya.
Kiai Aceng Wahid juga mengingatkan bahwa para sesepuh NU suatu saat akan tiada dan yang akan menjadi penerus mereka adalan kader IPNU-IPPNU. Sehingga kader IPNU-IPPNU harus memiliki keilmuan yang mumpuni agar NU di masa yang akan datang akan mampu menjawab tantangan zaman serta mampu memberi solusi bagi masyarakat.
"Kader IPNU-IPPNU harus memiliki ilmu yang mumpuni, karena para sesepuh NU suatu saat akan tiada dan yang akan menjadi penerus mereka adalah kader IPNU dan IPPNU, kader muda NU harus banyak belajar agar bisa menjawab tantangan zaman serta masalah di masa yang akan datang," tandasnya.
Kiai Atjeng Wahid yang juga Pengasuh Pesantren Salaman Fauzan 3 mewanti-wanti kepada kader IPNU-IPPNU agar jangan dulu tergoda untuk segera menikah atau memiliki usaha maupun pekerjaan, karena hal demikian akan membuat kader muda NU menjadi tumpul dalam keilmuan dan mudah goyah karena belum memiliki bekal ilmu yang cukup untuk mengarungi dunia.
"Saya titip jangan tergoda oleh wanita atau sebaliknya, karena nanti ilmu yang didapat tidak banyak sehingga dalam mengarungi dunia akan mudah goyah, walaupun sebagian dari teman-teman kalian sudah bekerja dan memiliki penghasilan, hal tersebut gampang dicari ketika kalian sudah memiliki ilmu yang banyak," tutup Kiai Aceng Wahid.
Ketua PAC IPPNU Sukaresmi, Garut Mulyani menjelaskan, Rakerancab IPNU-IPPNU membahas berbagai hal, yakni mengevaluasi program yang sudah dijalankan dan sekaligus membuat program untuk setahun ke depan.
"Banyak hal yang dibahas, termasuk kegiatan IPNU-IPPNU di tengah pandemi Covid-19," ungkapnya.
Hadir dalam kegiatan Ketua PCNU Garut KH Atjeng Abdul Wahid, Rais MWCNU Sukaresmi KH Aceng Muhammad Ali, Sekretaris MWCNU Asep Abdullah, Pembina IPNU Muhammad Salim, dan Pembina IPPNU Nyimas Ulya Kalimatul Hayah, dan jajaran Pimpinan Cabang IPNU-IPPNU Garut.
Kontributor: Mohammad Salim
Editor: Abdul Muiz
Terpopuler
1
Ini Makna dan Filosofi Logo Hari Santri 2024
2
Khutbah Jumat: Menghadapi Ujian Hidup dengan Ketakwaan
3
Khutbah Jumat: Menghindari Buruk Sangka kepada Tuhan dan Sesama
4
Ikuti Lomba Hari Santri 2024, Berikut Link Pendaftarannya
5
Kirim 20 Santri ke Amerika Serikat, Dirjen Pendis Dorong Pesantren Kejar Kemajuan
6
Imam Masjid Nabawi Madinah Puji Perkembangan Ilmu Keislaman di Pesantren NU
Terkini
Lihat Semua