Daerah

Peduli Wabah, Nahdliyin Mimika Gelar Istighotsah Harian Jarak Jauh

Sel, 12 Mei 2020 | 14:45 WIB

Peduli Wabah, Nahdliyin Mimika Gelar Istighotsah Harian Jarak Jauh

Ustadz Sugiarso (kiri), Ketua Jamaah Istighatsah An-Nahdliyyah Mimika. (Foto: NU Online/istimewa)

Mimika, NU Online
Keyakinan Aswaja an-Nahdliyah menjelaskan bahwa apa pun yang telah terjadi adalah takdir Allah dan harus rela menerimanya. Untuk merespons apa yang sudah terjadi, dilakukan berbagai macam ikhtiar secara maksimal sesuai kapasitas yang dimiliki. Perkara hasil dari usaha itu diserahkan kepada Allah karena yang punya kekuasaan dan tahu yang terbaik untuk hamba-Nya.

Keyakinan inilah yang mendasari usaha tidak kenal bosan dari Jamaah Istighatsah An-Nahdliyah Mimika dalam menunjukkan kepedulian atas wabah Corona. Yang dilakukan adalah dengan menggelar khataman al-Qur’an dan istighotsah meski dari lokasi yang berjauhan.
 
"Selain khataman jarak jauh edisi wabah Corona yang sudah selesai dilakukan pada 28 hari terakhir ini, kami mengadakan Istighotsah Bersama Harian Jarak Jauh atau Isbehajj di rumah masing-masing," kata Ustadz Sugiarso, Selasa (12/5).
 
Menurut Ketua Jamaah Istighatsah An-Nahdliyyah Mimika tersebut, acara selain untuk menjaga rutinan istighotsah yang terkendala Corona, juga berdoa agar kondisi normal kembali. 
 
"Ini sebuah inisiatif untuk menjaga atmosfir istighotsah seperti biasanya. Ini juga bentuk ikhtiar batin kami atas pandemi ini," jelasnya.

Ada cerita menarik dari salah seorang peserta Isbejj yang sedang pulang kampung di Lamongan, Lawa Timur. 
 
"Maaf saya bagian nomor berapa yi. Panen padi antri 2 hari, lupa jadinya," seloroh Solihin yang tinggal di Jl. Kartini, Mimika. 
 
Adanya istighotsah jarak jauh ini mendapat tanggapan jamaah dari berbagai lokasi. Sebagian besar mereka sangat bersyukur dan termemotivasi untuk belajar banyak hal dan dalam keterbatasan situasi dan kondisi sekarang masih bisa berusaha istikamah. 
 
“Semoga bisa memberi keberkahan buat kita semua," kata Pengurus Pesantren Darussalam Mimika Bidang Keuangan Operasional, Puji Erwanti yang tinggal di Kampung Mwuare, Distrik Mimika Timur.
 
Komentar senada disampaikan Bunda Kuncara yang menyampaikan meskipun di rumah saja, tetap bisa menggelar istighotsah sehingga cukup membuat bangga. 
 
“Mudah-mudahan kondisi kembali normal sehingga bersama jamaah di berbagai tempat terutama bunda-bunda yang di masjid lain yang tadinya tidak kenal bisa jadi kenal, tambah sambung silaturahimnya,” ungkap salah seorang perintis kegiatan Bazar Kuliner Nusantara di area Bandara Mozes Kilangin beberapa waktu lali ini.

Kesan lain disampaikan oleh jamaah Muhammad Saudi. "Alhamdulillah selama mengikuti istighotsah jarak jauh, kami sekeluarga selalu dalam lindungan Allah SWT dan kami merasakan berkah dari istighotsah," terang guru yang juga koodinator rutinan istighotsah di Kampung Limau Asri, SP5, Distrik Iwaka tersebut.

Salah satu ustadz yang aktif ikut memimpin Istighatsah An-Nahdliyah, Ustadz Hariyanto mempunyai agar selalu menjaga kebutuhan ruhanih. 
 
Menurtutnya, Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB maupun lock down memberikan dampak yang luar biasa bagi ekonomi secara keseluruhan. Namun, kebutuhan ruhaniah tidak boleh ikut-ikutan PSBB dan lockdown. 
 
“Alhamdulillah dengan adanya program dari Pengurus Istighotsah An-Nahdliyah Kabupaten Mimika yaitu Isbehajj sangat membantu dan memudahkan bagi jamaah untuk tetap istikomah dalam hal taat sebaik-baiknya kepada Allah SWT," terang ustadz yang tinggal di Kelurahan Karang Senang, SP3, Distrik Kuala Kencana tersebut.

Isbehajj telah menggelar khataman 28 nomor bacaan istighotsah, termasul Shalawat Thibbil Qulub dan Li Khamsatun selama 28 hari berturut-turut tanpa berhenti sejak 15 April hingga 12 Mei.
 
 
Pewarta: Ibnu Nawawi
Editor: Aryudi AR