Daerah SEMINAR PBNU-JERMAN

Penanganan Terorisme harus Jangkau ke Tingkat Ranting

Sab, 17 Maret 2012 | 14:25 WIB

Cirebon, NU Online
Guna memangkas akar terorisme dibutuhkan tekad untuk proaktif melakukan upaya-upaya pencegahan hingga ke tingkat ranting atau desa. Hal ini menyusul kian maraknya benih-benih ekstrimisme yang menyusup tidak hanya ke dalam perguruan tinggi dan majelis-mejelis besar saja, tapi sudah pada level penguasaan masjid-masjid desa.

Pendapat ini diketengahkan Sekretaris Jendral Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Marsudi Syuhud saat mengisi materi seputar terorisme global di Apita Green Hotel Cirebon, Sabtu (17/3). Menurutnya, pembentengan di tingkat ranting sangat dibutuhkan untuk mengejar laju gerak ekstrimisme.
<>
“Berdasarkan informasi yang saya terima dari penelitian BNPT di Jabodetabek menunjukkan bahwa 45% takmir masjid sudah dimasuki ideologi Islam garis keras, meskipun takmirnya ada yang tidak tahu,” terangnya.
.
Karenan itu, lanjutnya, saat ini warga Nahdliyin perlu disadarkan kembali, dan sesegera mungkin membentuk ranting NU berbasiskan masjid. Sejumlah masjid harus dipelihara tidak hanya secara fisik tapi juga kemaslahatannya.

“Persoalan ini sudah menjadi objek tanggug jawab NU. Salah satu solusi dari fenomena perebutan masjid NU oleh kelompok garis keras adalah dengan NU membuat ranting NU berbasiskan masjid karena sudah sesuai dengan AD/ART,” tambahnya.

Marsudi berpandangan, sebagai sarana ibadah dan dakwah, masjid terutama di level ranting adalah target paling empuk dikuasai oleh kelompok-kelompok militant. Terlebih mereka menggunakan simbol dan jargon yang mirip dengan NU.

“Mereka yang memiliki pemahaman keras sering menggunakan terma-terma yang menjadi trademark NU. Contohnya terma Salafi, Ahlussunah wal jama’ah, jihad dan lain sebagainya. Justifikasi mereka dari pemahaman yang sempit adalah salah satu akar permasalahan tindak teror yang terjadi dimana-mana,” pungkasnya.



Redaktur: Mukafi Niam
Penulis   : Mahbib Khoiron