Daerah

Pengikut Aswaja itu Moderat, Tidak Baperan, dan Reaktif

Ahad, 16 Februari 2020 | 18:15 WIB

Pengikut Aswaja itu Moderat, Tidak Baperan, dan Reaktif

Peneliti Aswaja NU Center NU Jatim Ustadz Yusuf Suharto menyerahkan buku Aswaja NU kepada peserta diskusi Ahlussunnah wal Jamaah di Pesantren Darul Uchwah, Kedoya, Jakarta Barat, Ahad (16/2).

Jakarta, NU Online
Peneliti aliran teologis pada Aswaja NU Center PWNU Jatim Ustadz Yusuf Suharto mengatakan bahwa pendukung paham Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) bersikap moderat. Pendukung paham Aswaja, menurutnya, mesti menjaga sikap agar tidak bersikap ekstrem termasuk dalam merespons pandangan orang lain yang berbeda.

Demikian disampaikan Ustadz Yusuf pada diskusi Ngaji Aswaja dengan tema Teologi Aswaja dalam Nafas Gerakan Mahasiswa di Pesantren Darul Uchwah asuhan Ketua PBNU KH Marsudi Suhud, Kedoya, Jakarta Barat, Ahad (16/2).

"Aswaja itu moderat. Moderat itu proporsional dan bukan reaksional. Menjadi moderat itu dengan meluaskan pengetahuan dan melueskan (fleksibel) sikap," kata Ustadz Yusuf di hadapan puluhan mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) dan beberapa mahasiswa PMII dari Jakarta Barat.

Ia mengingatkan bahwa perbedaan pandangan manusia merupakan keniscayaan. Setuju atau tidak setuju atas sebuh pandangan merupakan hak setiap orang. Tetapi perbedaan pendapat itu harus direspons secara wajar agar tidak terjebak dalam sikap ekstrem.

"Jadi, perbedaan itu biasa. Itu rahmat. Nah, hadapilah perbedaan itu dengan proposional ilmiah, bukan dengan sedikit-sedikit baper," kata Ustadz Yusuf.

Di awal diskusi, Pengurus LP Ma'arif PBNU Kiai Imam Bukhori Ahmad menyampaikan bahwa arah perjuangan kader PMII itu adalah Ahlussunah wal Jamaah. "Gerakan PMII jelas yaitu Ahlussunah wal Jamaah. Tantangannya, bagaimana membuat kampus-kampus itu para mahasiswanya tertarik masuk PMII," ujarnya. 

Ketua PMII Jakarta Barat Ulil Azmi dalam sambutan menyatakan bahwa kesempatan diskusi Aswaja  tidak dilewatkan begitu saja oleh sahabat dan sahabati PMII Jakbar. Diskusi ini diikuti dengan antusias.

"Tentu ini sebagai arah dan gerakan PMII sebagai emperium tangguh kader Nahdlatul Ulama nantinya. Kami terus tegakkan kebenaran ajaran Ahlussunah wal Jamaah, jangan sampai bergeser sedikitpun, yaitu Anda tidak mengawal ajaran Aswaja sebagai gerakan kalian di kampus-kampus Jakarta Barat, yang terhitung banyak kampus umum daripada kampus agama," kata Ulil.
 

Pewarta: Alhafiz Kurniawan
Editor: Abdullah Alawi