Daerah

Pengurus NU Harus Kuatkan Akidah Jamaah dengan Aksi Nyata

Ahad, 10 November 2019 | 14:00 WIB

Pengurus NU Harus Kuatkan Akidah Jamaah dengan Aksi Nyata

Konferensi MWC NU Pagelaran, Pringsewu, Lampung (Foto: NU Online/Muhmmad Faizin)

Pringsewu, NU Online
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pringsewu, Lampung H Taufik Qurrahim berharap kepada kepengurusan baru Majelis Wakil Cabang NU (MWCNU) Kecamatan Pagelaran untuk memfokuskan program kerja pada penguatan akidah warga NU melalui pendidikan dan aksi nyata. 
 
Pasalnya menurutnya saat ini, penetrasi paham radikal yang menggerogoti Ahlussunnah wal Jamaah sudah masuk melalui lembaga-lembaga pendidikan. 
 
Pesan ini disampaikan kepada Kiai Rohani Sidiq dan Kiai Ikhwanuddin yang terpilih menjadi Rais dan Ketua MWCNU Kecamatan Pagelaran melalui konferensi ke-6 yang dilaksanakan di Pesantren Al-Qosimiyah, Karangsari, Pagelaran, Ahad (10/11).
 
"Kita harus memberikan pemahaman kepada warga NU untuk berhati-hati dalam memilih lembaga pendidikan mulai dari PAUD sampai perguruan tinggi. Saat ini banyak lembaga pendidikan yang didanai dan membawa misi yang berseberangan dengan paham Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyyah," ungkap H Taufik.
 
Lembaga ini lanjutnya, dengan gencar melakukan promosi melalui berbagai cara dan terkenal lihai dalam membungkus misinya. Jika tidak berhati-hati dalam menyekolahkan anak-anaknya, orang tua khususnya warga NU akan menyesal karena nantinya anaknya memiliki paham yang berbeda.
 
"Menyekolahkan anak di lembaga pendidikan yang bertentangan dengan Aswaja sama saja mempertaruhkan masa depan anak dan orang tua juga. Anak akan menentang amaliah orang tuanya. Siapa yang akan menyesal? Tentu kita sendiri," tegasnya.
 
Taufik menegaskan bahwa NU yang berpaham Ahlussunnah wal Jamaah juga memiliki lembaga pendidikan yang mampu menjadi tempat pendidikan berkualitas. Melalui Lembaga Pendidikan Ma'arif atau madrasah dan pesantren-pesantren NU, anak-anak warga NU bisa lebih terjamin pendidikan agamanya.
 
"Jangan hanya tergiur dengan tampilan fisik sekolahnya, program tahfidz, dan berbagai program lainnya. Warga NU harus melihat misi di belakang lembaga pendidikannya," tegasnya.
 
Selain penguatan paham Aswaja melalui lembaga pendidikan, ia juga berharap pengurus baru yang terpilih lebih mengedepankan program nyata yang langsung bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. 
 
"Perkuat program dari LAZISNU dengan Kotak Infaq. Ini bisa langsung menyentuh masyarakat dan memberi kemaslahatan yang luas. Targetkan NU Pagelaran punya satu kendaraan ambulan pada tahun pertama kepengurusan," tegasnya.
 
Untuk mewujudkan semua ini, pengurus NU harus solid dengan intens melakukan konsolidasi internal dan eksternal. Jika semua pengurus militan dan bergerak bersama-sama maka semua bisa diwujudkan. 
 
"Semua pengurus harus militan, bukan meletan," pungkasnya disambut senyum para peserta konferensi. 
 
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Abdul Muiz