Daerah

Penulisan Sejarah Ulama, Agenda Besar LTNNU Jember 

Sel, 18 Februari 2020 | 06:00 WIB

Penulisan Sejarah Ulama, Agenda Besar LTNNU Jember 

Muhammad Fauzinuddin Faiz, Ketua PC LTNNU Jember.(Foto: NU Online/Aryudi AR)

Jember, NU Online 
Pengurus Cabang (PC) Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Jember, Jawa Timur cukup gesit melangkah setelah dilantik sepuluh hari lalu di gedung Soetarjo, Universitas Jember. Sejumlah agenda dicanangkan untuk digarap dalam lima tahun kedepan. Salah satunya adalah penulisan sejarah NU di Jember dan naskah buku ensiklopedia ulama Jember. 
 
“Literasi terkait hal itu dirasa masih kurang. Padahal, jejak sejarah para masyayikh NU bisa menjadi keteladanan yang memotivasi generasi muda saat ini,” kata Ketua  PC LTNNU Jember, Muhammad Fauzinuddin Faiz kepada NU Online di IAIN Jember, Senin (17/2).
 
Menurut Faiz,  Jember kaya dengan ulama, bahkan sejumlah nama ulama Jember tercatat dalam lembar sejarah perjalanan NU sebagai sosok yang cukup mewarnai dinamika organisasi yang didirikan oleh KH M Hasyim Asy’ari itu.  Sebut saja misalnya, KH Mahfudz Shiddiq (Ketua Umum PBNU), KH Achmad Siddiq (Rais PBNU), dan KH Abdul Muchit Muzadi, dan masih banyak lagi. Mereka adalah mutiara-mutiara berharga bagi Nahdliyin dan Indonesia. 
 
“Betul mutiara tak akan pernah berubah, tapi jika tidak ada upaya berkesinambungan untuk memunculkannya, maka  generasi saat ini tak akan dapat sinarnya meskipun sesungguhnya mutiara itu berasal dan ada di lingkungan kita,” urai Faiz.
 
Dosen IAIN Jember yang juga penerima beasiswa S3 LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) itu mengungkapkan keyakinannya, pembukuan tentang mutiara-mutiara (ulama) Jember dapat dilaksanakan dengan baik. Ini mengingat  SDM (sumber daya manusia)  LTNNU Jember sarat dengan  personal yang cukup mumpuni dengan latar belakang disiplin ilmu yang beragam. 
 
“Saya kira masih banyak yang bisa digali dari sejarah ulama Jember. Insyaallah kami mampu, karena kami mempunyai struktur yang komplit. Ada yang ahli desain, ahli penelitian, ahli kitab kuning, penulis buku dan sebagainya. Rata-rata S2, dan ada yang S3. Penulisan buku itu merupakan keinginan besar kami, yang kami target selesai dalam periode ini,” jelas Faiz.
 
Selain itu, program yang akan digarap dalam waktu dekat adalah penyebaran konten-konten NU yang bercirikan Islam tawasuth (moderat), yang dikemas dengan cara kekinian dan mudah dipahami oleh banyak kalangan.
 
“Bentuknya audiovisual seperti youtube, atau juga podcast. Itu saya kira mudah, dan penyebarannya juga gampang dengan memanfaatkan media sosial dan sebagainya,” pungkas Faiz.
 
 
Pewarta: Aryudi AR 
Editor: Ibnu Nawawi