Penutup Safari Ramadhan, NU NTT Bagi Paket Lebaran
NU Online · Rabu, 7 Agustus 2013 | 11:01 WIB
Kupang, NU Online
Pimpinan Wilayah Nadhlatul Ulama (PWNU) Nusa Tenggara Timur menutup Safari Ramadhan dengan membagi-bagi paket Lebaran kepada empat masjid di Kecamatan Alak Kota Kupang.
<>
Masjid-masjid yang menjadi penerima paket adalah Masjid Al-Alak, Masjid Nurul Ikhwan, Masjid Said Amanatullah dan Masjid Nurul Hikmah. Secara simbolis, penerima paket lebaran berlangsung di Masjid Al-Alak Kupang, Senin (5/8).
Ketua PWNU NTT Jamal Ahmad dalam sambutan di Masjid Al-Alak Kecamatan Alak Kota Kupang, mengatakan, penyerahan paket lebaran kepada empat masjid adalah bagian dari silaturahmi bersama kepada seluruh umat Muslim di setiap masjid di Kota Kupang, Kabupaten Kupang dan Kabupaten TTS.
PWNU berharap, dapat membangun NU yang benar-benar kultural dan mendekatkan diri kepada jamaah dan membangun sinergitas secara lokal untuk mengendepankan dan mensosialisasikan NU ke mana-mana.
“Langkah ini agar umat bisa mengenal, mengetahui sejauh mana ruang sosialisasi PWNU NTT,” kata Jamal.
PWNU NTT berharap NU melayani umat dengan cara yang santun dan ramah kepada siapa saja, sehingga NU dapat merangkul semua kalangan, kata Jamal.
Sementara itu, tausiyah yang dibawakan oleh Ustadz Farhan Suhada menggambarkan umat Islam sejauh ini belum sadar dan mengamalkan agama secara total. Berdasarkan pengalamannya, banyak jamaah ketika sholat di masjid sering buru-buru pulang, karena lebih mementingkan nonton sinetron di rumah.
Ini membukti bahwa kesadaran umat belum secara mengamalkan agama secara totalitas.
Dia berharap, ke depan para umat diharapkan, agar memahami sholat dengan cara yang baik.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor : Ajhar Jowe
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
5
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua