Daerah

Pergunu Jabar Jadikan Musik sebagai Media Perangi Gerakan Radikal

Kam, 15 Agustus 2019 | 02:30 WIB

Pergunu Jabar Jadikan Musik sebagai Media Perangi Gerakan Radikal

PW Pergunu Jabar saat berada di BNPT, Bogor.

Bogor, NU Online
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Maarif Institute pada tahun 2018 menyatakan bahwa guru menjadi faktor utama penyebaran paham radikalisme di sekolah. Tidak hanya melalui kegiatan ekstrakurikuler, radikalisme juga masuk ke sekolah saat kegiatan belajar mengajar. 
 
Hal tersebut disampaikan Ketua Pengurus Wilayah (PW) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu)  Jawa Barat, H Saepuloh. Pernyataan dikemukakan saat melakukan audiensi dengan Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Brigjen Hamli di gedung BNPT, jalan Anyar Citereup, Bogor beberapa waktu berselang. 
 
H Saepuloh mengemukakan prihatin atas hasil penelitian tersebut, dan Pergunu Jawa Barat mengambil langkah startegis untuk mencegah penyebaran radikalisme di sekolah.
 
“Salah satu  yang kami lakukan adalah dengan menyelenggarakan Madrasah Kader Nahdlatul Ulama atau MKNU bagi guru-guru yang tergabung di Pergunu,” katanya, Rabu (14/8).
 
Dalam pandangannya, guru NU lebih memahami dan bisa mengamalkan nilai-nilai ke-NUan dalam kehidupan sehari-sehari. “Terutama dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah,” jelasnya. 
 
Pada kesempatan tersebut H Saepulloh meminta BNPT agar memberikan perhatian serius terkait pencegahan radikalisme di sekolah. “Juga harus menjadikan guru sebagai agen untuk mengkal radikalisme sekolah," tuturnya.
 
Dirinya mengemukakan bahwa Pergunu Jawa Barat telah melakukan kerja sama dengan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) berupaya menangkal radikalisme di sekolah melalui seni musik. “Sebagai pilot project kegiatan tersebut diselenggarakan bagi guru-guru se-Bandung Raya,” ungkapnya. 
 
Menurutnya, salah satu upaya untuk menangkal radikalisme di sekolah yakni dengan pendekatan seni. “Kami bekerja sama dengan ISBI menyelenggarakan workshop bagi guru-guru menangkal radikalisme melalui seni musik yang telah diselenggarakan 20 Juli lalu," katanya.
 
Selanjutnya, H Saepuloh menyampaikan bahwa pada 20 Oktober 2019 mendatang, Pergunu Jawa Barat kerja sama dengan ISBI menyelenggarakan workshop dan pentas seni. "Diharapakan pada pentas dan workshop tersebut BNPT bisa menjadi narasumber," pintanya.
 
Saat itu, Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen Hamli Menympaikan apresiasi kepada Pergunu Jawa Barat yang telah mengambil langkah dan ikut serta dalam penanggulangan radikalisme bagi guru dan siswa. 
 
Pertemuan juga dihadiri Kasubdit Kontra Propaganda Direktorat Pencegahan BNPT Kolonel Sujatmiko. (Moh Cahya/Ibnu Nawawi)
Â