Daerah

Perlu Paradigma Baru Berorganisasi saat Normal Baru

Sel, 26 Mei 2020 | 07:45 WIB

Pringsewu, NU Online
Kondisi pendemi Covid-19 yang belum mereda sampai dengan saat ini perlu disikapi dengan kesabaran dan kepasarahan kepada Allah SWT. Langkah antisipasi juga harus dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat jika Covid-19 ini memaksa manusia untuk hidup dalam tatanan kehidupan baru (new normal).
 
Dalam berorganisasi pun, pengurus NU harus membiasakan diri dengan format baru dalam menjalankan roda organisasi. Seperti komunikasi dan konsolidasi organisasi yang normalnya dilakukan offline, saat ini harus sudah menyiapkan diri untuk melakukannya secara online dengan memaksimalkan kemajuan teknologi informasi.
 
"Tatanan kehidupan baru tak bisa terelakkan dalam setiap perkembangan peradaban dunia. Pandemi Covid-19 bisa jadi memicu kita untuk berorganisasi dalam paradigma baru," kata Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Pringsewu, Lampung H Taufik Qurrohim saat Halal bi Halal Virtual bersama para pengurus NU setempat, Senin (25/5) malam.
 
New normal tidak boleh menjadikan pengurus NU stagnan bahkan berhenti dalam berkhidmah. Kondisi ini harus terus memicu para pengurus untuk beradaptasi dan menemukan pola baru dalam mengembangkan organisasi.
 
"Kita harus perkuat jamiyyah NU di tengah pandemi ini. Ke depan berbagai sektor pekhidmatan baik sosial, agama, pendidikan, dan sejenisnya harus terus dilakukan," tegasnya.
 
Sementara Wakil Rais Syuriyah PCNU Pringsewu KH Hambali mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 ini hanya sebagian kecil dari rencana Allah SWT kepada manusia. Allah mengutus virus Corona untuk menjalankan fungsinya sebagai makhluk.
 
"Masih lebih banyak nikmat yang kita rasakan dari pada cobaan yang ditimpakan kepada kita. Jadi, syukur dan tetap ingat pada Allah SWT harus kita patrikan dalam hati kita," anjurnya.
 
Ia menegaskan bahwa tidak ada yang diciptakan oleh Allah di dunia ini kecuali ada manfaatnya. Termasuk diciptakannya corona ini pasti membawa hikmah bagi kehidupan di dunia ini.
 
"Di antara hikmahnya kita bisa semakin dekat dengan Allah dan menyadari betapa besar kekuasaan Allah. Hanya melalui makhluk yang tak kasat mata, tatanan kehidupan manusia bisa dirubah oleh Allah. Subhanallah," katanya.
 
Terkait dengan musibah dan cobaan Allah SWT melalui virus Corona ini, Kiai Hambali yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Pringseeu ini mengingatkan bahwa Allah tidak akan menguji dan membebani manusia di luar kemampuannya.
 
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan