Pontianak, NU Online
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon KH Abdurrahman Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Tanjungpura atau Untan, Pontianak, Kalimantan Barat menggelar malam puncak kreativitas sanggar Omah Aksoro.
Kegiatan yang dilaksanakan di Taman Budaya tersebut dihadiri ratusan mahasiswa dari berbagai kampus, pengurus PMII mulai dari rayon, komisariat, juga pengurus cabang se-Kalbar. Tampak pula sejumlah dosen dari kampus setempat.
Desi Lestari selaku ketua Omah Aksoro menyampaikan bahwa malam puncak kreativitas seni merupakan apresiasi terhadap anggota pengembangan seni yang ada di sanggar tersebut.
“Sebagaimana telah ditunjukkan pada malam puncak kreativitas yakni berbagai penampilan, mulai dari tari nusantara, tari cidayu juga tari antar budaya, beatbox, musikalisasi puisi, seni bela diri, biola, akustik, teater dan sejenisnya,” katanya, Sabtu (24/11).
Dirinya berharap Omah Aksoro dapat lebih berkembang dalam pengembangan seni. “Yang tentunya ini merupakan hal yang positif dalam potensi mereka karena merupakan wujud apresiasi dan dukungan terhadap perkembangan seni di Indonesia,” harapnya.
Agus Yuliono selaku dosen antropologi Fisip Untan sepakat dengan sebuah adagium bahwa hidup itu pendek, seni itu panjang. “Maka sangat menarik ketika Omah Aksoro menampilkan pagelaran seni,” katanya.
Dirinya menyampaikan bahwa keberadaan pentas memperjelas bahwa seni bisa menembus berbagai sekat dan perbedaan untuk saling merangkul bersama. “Maka, Omah Aksoro teruslah berseni karena seni itu panjang,” katanya.
Menurutnya, Omah Aksoro menjadi salah satu alternatif ruang belajar berbudaya. “Bahkan laku hidup sehari-hari adalah seni. Tanpa seni, hidup ini akan kaku, beku dan penuh seteru,” pungkasnya. (Rokib/Ibnu Nawawi)