Daerah

Remaja Mimika Berdakwah di Malam Tahun Baru 

Ahad, 2 Januari 2022 | 06:30 WIB

Remaja Mimika Berdakwah di Malam Tahun Baru 

Masyarakat di Mimia Papua mengisi pergantian tahun dengan shalawat. (Foto: istimewa)

Jakarta, NU Online

Momen pergantian tahun baru masehi bagi sebagian umat Islam disikapi dengan kebencian dan kesinisan. Kelompok ini menganggap ikut menyambut tahun baru masehi sebagai larangan agama. Namun, bagi NU yang meneladani dakwah wali sembilan semua tradisi dan adat yang ada di masyarakat itu bisa sebagai media dakwah, hanya bergantung niat dan caranya.


Hal seperti itulah yang dicoba oleh para remaja Mimika yang tergabung dalam Ahbabul Musthofa Mimika (AMM) dalam melihat realitas masyarakat. "Melarang atau memusuhi perayaan tahun baru masehi yang ada di masyarakat dari kelompok remaja jelas tidak bijak. Momen ini harus disikapi sebagai sarana dakwah yang sejuk," terang Wakil Ketua PCNU Mimika, Sugiarso.


Acara perayaan tahun baru ini dikemas dengan menggelar acara Mimika Bershalawat yang menampilkan berbagai grup rebana yang ada di Mimika. "Ada sebelas grup yang siap mengisi acara ini. Jika tiap grup membawa sepuluh orang, berarti jumlah peserta saja 110 orang. Belum termasuk undangan dan jamaah umum," kata Koordinator AMM sekakigus koordinator acara, Muhtadin.

 

Acara digelar di halaman kantor PCNU Mimika pada Jumat (31/12/2021) mulai bakda Isyak. "Kita coba adakan acara seperti ini untuk mengukur kemampuan dan kapasitas kantor PCNU Mimika dalam menggelar acara besar ini," terang Wakil Bendahara PCNU Mimika, Muh Amin.


Selain sebagai bentuk uji kelayakan terkait lokasi, juga acara ini punya misi dakwah ala NU. "Daerah yang ditempati kantor PCNU ini dikenal daerah merah. Kita coba dengan gelar acara shalawat ini menjadikan daerah ini sejuk dan bisa menjadi hijau," terang Ketua PCNU Mimika, Imam Mawardi.


Pembacaan Ratibiul Haddad mengawali acara dilanjutkan dengan pembacaan Maulid Simtud Duror. "Pembacaan rawi dilakukan oleh para kiai dan ustadz, sedangkan lantunan qasidah di sela sela rawi dibawakan para remaja anggota grup rebana yang terdaftar," kata Ketua Panitia, Rahman Dalang.


Puncak acara tepat pukul 00.00 dengan mahallul qiyam. "Kita mahallul qiyam seperti berlomba dengan suara letusan petasan dan kembang api yang menghiasi langi di daerah lokasi kantor PCNU. Semoga usaha kita ini diberkahi Allah dan anak remaja dan santri kita selalu dalam lindungan Allah menjadi saleh-shalehah penerus perjuangan para ulana," urai H Fadlan saar membacakan doa penutup.


Editor: Kendi Setiawan