Sakit Komplikasi, Pengasuh Ponpes Lirboyo Wafat
NU Online · Kamis, 18 Februari 2010 | 12:26 WIB
Salah satu pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo Kediri KH Muhammad Bahrul Ulum yang juga adik kandung KH Idris Marzuki wafat. Gus Bahrul, sebutan akrab Bahrul Ulum meninggal dunia setelah berjuang melawan penyakit komplikasi yang menderanya.
Juru bicara keluarga Nabil Haroen mengatakan, Gus Bahrul sempat mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Kediri selama satu pekan. "Dari hasil diagnosa dokter setidaknya terdapat tiga penyakit berat yang menjangkitinya. Yaitu, ginjal, paru-paru, dan jantung," kata Nabil Haroen, Kamis (18/2).<>
Bahkan, imbuh Nabil, sepaan sehari-hari Nabil Haroen, Rabu (17/2) malam, dokter terpaksa memasang pompa karena paru-paru Gus Bahrul tak mau menerima oksigen sebagaimana dilansir beritajatim.com.
Sesuai cacatan dari rumah sakit, Gus Bahrul meninggal pukul 03.55 WIB. Jenasahnya langsung dibawa ke rumah duka menggunakan kendaraan ambulance milik Ponpes Lirboyo. Almarhum dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga Lirboyo pukul 10.00 WIB.
Jenazah almarhum akan disandingkan dengan sederet makam pendiri Lirboyo seperti KH Abdul Karim, KH Marzuki, KH Makhrus Ali, dan KH Maksum Djauhari. Gus Bahrul meninggal pada usia 47 tahun dengan meninggalkan tiga putra dan dua putri dari Hj Mahsulah Toha.
Semasa hidupnya, Gus Bahrul dikenal sangat dekat dengan para santri dan memiliki sikap egaliter. Bahkan dia kerap menolak ketika para santri memanggilnya dengan sebutan Kiai. Dengan asalan, dia mengganggap dirinya sebagai adik kiai.
Wafatnya Gus Bahrul, imbuh Nabil Haroen, sangat memukul Kiai Idris Marzuki. Sebagai putra kedua dari sembilan bersaudara, Kiai Idris merasa memiliki tanggungjawab untuk merawat dan menjaga adik-adiknya.
Bahkan sejak menerima kabar sakitnya Gus Bahrul hingga meninggal, Kiai Idris hanya sekali melihatnya secara langsung di rumah sakit.
Wali Kota Kediri Samsul Ashar langsung menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga almarhum pagi tadi. Melalui Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kota Nurmuhyar, Wali Kota meminta maaf karena tidak bisa menghadiri pemakaman, karena masih berada di Jakarta. (mad)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
3
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
4
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
5
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
6
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
Terkini
Lihat Semua