Daerah

Selain Teknologi, Radikalisme Jadi Tantangan Generasi Muda

NU Online  ·  Sabtu, 24 November 2018 | 14:45 WIB

Selain Teknologi, Radikalisme Jadi Tantangan Generasi Muda

Pelatihan khusus bagi mahasiswa baru Unesa Surabaya

Sidoarjo, NU Online
Mahasiswa baru adalah salah satu sasaran empuk bagi penyebaran paham radikal. Menyikapi hal ini Remaja Mushalla (Remus) Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggelar pelatihan yang khusus ditujukan kepada mahasiswa baru sehingga tidak mudah terpengaruh oleh kelompok radikal.

Pelatihan yang disebut dengan Latihan Ketrampilan Manajemen Remaja Mushalla (LKM Remus) ini dilaksanakan Jumat hingga Ahad (23-25/11). Bertempat di Gedung Setia Aswaja Waru Sidoarjo, acara ini diikuti oleh puluhan mahasiswa FISH Unesa.

Salah satu materi yang diberikan pada acara tersebut adalah tentang pemahaman radikalisme. Materi ini disampaikan oleh Kholida Ulfi Mubaroka, Jumat (23/11).

Perempuan asli Sidoarjo ini mengatakan bahwa tantangan generasi muda pada saat ini tidak berhenti pada kompleksitas kemajuan teknologi saja, namun berkembangnya kelompok-kelompok radikal yang berupaya mengusik kedamaian negeri ini.

“Tantangan kita sebagai generasi muda tidak berhenti pada kompleksitas kemajuan teknologi saja. Namun salah satu tantangan terbesar kita adalah berkembangnya kelompok-kelompok radikal yang mengusik keindahan persaudaraan negeri ini,” ucap Ulfi.

Alumnus Pesantren Manba'ul Ma'arif Denanyar Jombang ini melanjutkan, menjaga negeri ini daru perpecahan dan adu domba adalah sebuah kewajiban bersama. Hal ini dikarenakan kelompok yang mengajarkan akan perpecahan dan saling mengkafirkan adalah golongan yang mengancam kesatuan persatuan.

“Kita sebagai generasi post-modern harus kritis terhadap ajaran-ajaran mereka, apalagi itu menyangkut masalah ketentraman negeri. Memahami keaswajaan adalah salah satu cara dalam melawan mereka (kelompok radikal.red),” jelas Wakil Bendahara Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur ini.

Ustadzah Ulfi yang menambahkan bahwa pengetahuan terhadap golongan radikal tersebut sangat penting. Apalagi untuk mahasiswa baru yang rata-rata dari mereka memilki tingkat kelabilan yang masih tinggi terkait lingkungan dan keilmuan.

“Jadi harus dimantabkan dan diarahkan. Apalagi mereka kelompok radikal dalam menyebarkan faham begitu halus seakan-akan merangkul, namun kita diarahkan untuk menjadi kader mereka,” tutup anggota PW IPPNU Jatim ini. (Hanan/Muiz)