Daerah

Selangkah Maju, Ansor Lumajang Buat KTA dalam Bentuk E-Money

Rab, 26 Agustus 2020 | 12:30 WIB

Selangkah Maju, Ansor Lumajang Buat KTA dalam Bentuk E-Money

Ketua PC Gerakan Pemuda Ansor Lumajang, Jawa Timur, H Fahrur Rozi (Gus Eros). (Foto: NU Online/Aryudi AR)

Lumajang, NU Online
Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda Ansor Lumajang, Jawa Timur, selangkah maju.  Di tengah   terjangan wabah Corona yang tak kunjung berakhir, Ansor Lumajang membuat terobosan dengan mencetak Kartu Tanda Anggota (KTA) Ansor dalam bentuk E-Money. Pembuatan KTA tersebut merupakan tindak lanjut  dari penadatanganan kerja sama Ansor Lumajang dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Lumajang, beberapa waktu lalu.


Menurut Ketua PC Gerakan Pemuda Ansor Lumajang, H Fahrur Rozi, saat ini  tengah dilakukan proses pendataan, penyerahan foto dan berkas yang dibutuhkan terkait pembuatan KTA . Hingga saat ini kader Ansor yang telah mengajukan pembuatan KTA mencapai sekitar 750 orang.


“Target kami ya semua bisa memiliki KTA, tapi kalau tidak bisa, minimal  ada 1000 hingga 1.500 kader bisa memiliki KTA Ansor,” jelasnya di Lumajang, Rabu (26/8).


Gus Eros, sapaan akrabnya menerangkan bahwa KTA tersebut  bukan semata-mata kartu tanda anggota  tapi juga mempunyai fungsi sebagai alat transaksi, misalnya untuk pembayaran tol dan transaksi di toko berjaringan. Dikatakan, dewasa ini, transaksi non tunai sudah menjadi kecenderungan zaman sehingga KTA dalam bentuk E-Money itu sangat bermanfaat.


“Oleh karena itu, kita buat KTA yang bagus sekalian multifungsi,” katanya.


Untuk mendapatkan KTA Ansor lanjutnya, setiap anggota dikenai biaya Rp35.000. Sedangkan untuk memfungsikan kartu itu dalam transaksi pembayaran, perlu diisi oleh pemiliknya dengan sejumlah dana sesuai yang dikehendaki lewat BRI.


“Kalau mau difungsikan untuk transaksi, monggo tapi kalau cuma untuk sekadar tanda pengenal (KTA), ya tidak apa-apa,” jelasnya.


Program KTA dengan bentuk E-Money itu mendapat respons yang bagus dari Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ansor Klakah, Zainudin. Menurutnya, KTA sangat diperlukan  sebagai kartu identitas organisasi. Idealnya, memang semua anggota Ansor memiliki KTA.  


“Bukan untuk apa, tapi identitas  saja apalagi itu multi fungsi,” ungkapnya.


Zainudin mengaku bangga menjadi anggota Ansor.  Sebab Ansor dibentuk oleh ulama dan untuk kepentingan bangsa. Sehingga dalam berkegiatan di Ansor selalu diniatkan untuk membantu ulama yang telah berjasa melahirkan NU.


“Membantu ulama dalam mensyiarkan NU, menjadi benteng ulama, dan sebagainya, semuanya untuk kepentingan bangsa,” pungkasnya.


Pewarta:  Aryudi A Razaq
Editor: Abdul Muiz