Daerah

Semangat Merdeka Belajar, Pergunu Jakarta Latih Guru Inovatif Kreatif Kembangkan Literasi Digital

Ahad, 19 Desember 2021 | 07:45 WIB

Semangat Merdeka Belajar, Pergunu Jakarta Latih Guru Inovatif Kreatif Kembangkan Literasi Digital

Pelatihan Guru Inovatif dan Kreatif bertema Literasi Digital Menuju Merdeka Belajar diadakan Pergunu DKI Jakarta, Sabtu (18/12/2021). (Foto: istimewa)

Jakarta, NU Online

Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) DKI Jakarta meluncurkan dan mengadakan Pelatihan Guru Inovatif dan Kreatif bertema Literasi Digital Menuju Merdeka Belajar. Kegiatan tersebut berlangsung Sabtu (18/12/2021) bertujuan mewujudkan cita-cita Indonesia yakni kesejahteraan bagi rakyatnya melalui bidang pendidikan, kata Ketua Pergunu DKI Jakarta Luthfi Hakim Wahid.

 

"Dalam dunia pendidikan tentu saja guru atau pendidik mengambil peran yang sangat penting. Sesuai dengan perkembangan zaman dan majunya teknologi informasi dan komunikasi seperti sekarang ini, guru masih memegang peran penting dalam rangka menyukseskan pendidikan," ujarnya dalam rilis yang diterima NU Online

 

Pihaknya mengatakan Pergunu DKI Jakarta dalam kegiatan tersebut bekerja sama dengan Poros Sahabat Nusantara (Posnu) dan Hafech Guru Inovatif. Melalui kegiatan tersebut, Pergunu mengajak para guru-guru DKI Jakarta dan mahasiswa untuk mengoptimalkan peran digitalisasi melalui dunia pendidikan. "Para guru dan mahasiswa nantinya berperan menjadi guru dapat mengoptimalkan digitalisasi," lanjutnya dalam kegiatan yang bertempat di Gedung Latif Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

 

Ketua LP3 Pendidikan Universitas Negeri Jakarta, Muhammad Zid mengatakan sangat apresiasi dengan adanya pelatihan ini. "Peran seorang guru itu sangat penting, dan tentunya guru harus bisa memotivasi siswanya," kata Zid.

 

Guru mempesona itu, kata Zid, harus menginspiratif, canggih, pandai bermetafora. Artinya memberikan contoh yang baik, mampu membuat joke pedagogis, mampu berperilaku dan berpenampilan sopan serta menarik dalam berbagai kondisi, interaktif, memotivasi.

 

Merespons hal tersebut, Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Purwosusilo mengatakan bahwa agenda tersebut sangat positif dan mendukung guru-guru dalam literasi digital. Menurutnya banyak orang memaknai merdeka belajar melalui berbagai macam objek.

 

"Makna merdeka belajar adalah memberikan ruang dan waktu seluas-luasnya kepada muridnya dari sisi guru, sumber belajar, tempat belajar. Bagaimana guru menemukan tempat belajar, sumber belajar itu semua muncul dari ide guru selama belajar. Peserta didik bisa menentukan memilih cara belajar, memilih sumber belajar, dia bisa mecari sumber belajar yang baik," urainya. 

 

Kepala Bidang Pendidikan Kantor Wilayah Agama DKI Jakarta H Nur Pawaidudin mengatakan, aktor utama di dunia pendidikan adalah guru dan siswa. Muara dari sebuah proses pendidikan adalah siswa. "Karena siswa memiliki akhlakul karimah, karakter, pengetahuan. Di dalam islam ada tiga pilar yakni Islam, iman, ihsan," sebutnya.

 

Kepala Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Romi Siswanto mengatakan ada beberapa hal yang harus dipahami terkait dengan literasi digital. Guru-guru yang inovatif diwajibkan mengasah keterampilannya untuk bisa membuat video-video pembelajaran yang sederhana.

 

"Karena banyak pembelajaran pembelajaran online yang kami pikir lebih efektif itu adalah video karena terekam dan terus dapat dipakai terus-menerus sebagai acuan siswa-siswi kita untuk bisa apa menggunakannya," kata Romi.

 

Romi memaparkan adanya hubungan erata literasi digital dalam mewujudkan Merdeka Belajar. "Betapa tujuan pendidikan nasional kita di era sekarang (merdeka belajar) ini adalah mewujudkan profil belajar Pancasila," ujarnya.


Ketua DPP Posnu, Elina Dian Kamila mengatakan pihaknya sangat antusias dengan adanya kegiatan tersebut. Ia berharap kegiatan serupa akan terus berkelanjutan dalam pelatihan Guru Inovatif dan Kreatif.


Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Musthofa Asrori