Daerah

Seratus Rebana Iringi Panjangrejo Bantul Bershalawat, Wadah Pecinta Rasulullah

Sel, 6 September 2022 | 14:30 WIB

Seratus Rebana Iringi Panjangrejo Bantul Bershalawat, Wadah Pecinta Rasulullah

Sekitar 100 orang penabuh rebana mengiringi bacaan shalawat yang dilantunkan di Masjid Al-Munawaroh, Dusun Krapyak Kulon, Panjangrejo, Pundong, Bantul, Yogyakarta, Ahad (4/9/2022) malam. (Foto: Markaban Anwar)

Bantul, NU Online

Lantunan Shalawat Nabi oleh tim gabungan Kelompok Hadrah se-Desa Panjangrejo menggema merdu di halaman Masjid Al-Munawaroh, Dusun Krapyak Kulon, Panjangrejo, Pundong, Bantul, Yogyakarta, Ahad (4/9/2022) malam.


Sekitar 100 orang penabuh rebana mengiringi bacaan shalawat yang dilantunkan. Malam itu menjadi momentum istimewa bagi Nahdliyin dan muhibbin (pecinta) Rasulullah di wilayah Panjangrejo dengan mengikuti pembukaan rutinan Majelis Panjangrejo Bershalawat. Kegiatan itu dihelat oleh Lembaga Seniman Budayawan Muslimin (Lesbumi) Ranting NU Panjangrejo.


Ketua Lesbumi PRNU Panjangrejo Hafidz Masturi Ali menyampaikan rasa syukur bahwa acara gabungan kelompok hadrah se-Panjangrejo bisa dilaksanakan sebagai awal rutinan Majelis Panjangrejo Bershalawat.


Acara dimulai dengan pembacaan kalimat thayibah zikir tahlil yang dipimpin oleh Kaum Rais Dusun Krapyak Kulon.
Lurah Panjangrejo Mudiyana dalam sambutannya menyampaikan apresiasi  kepada Lesbumi NU Panjangrejo atas penyelenggaraan Majelis Panjangrejo Bershalawat.


"Semoga menjadi wadah ekspresi para muhibbin pecinta Rasulullah dan meningkatkan ketakwaaan para jamaah," tuturnya.


Pembacaan Shalawat Maulid Simthud Durar adalah acara inti yang dipimpin oleh H Anshori. Sebelum pembacaan maulid dilakukan H Anshori menyampaikan tausiah keutamaan membaca shalawat nabi.


"Shalawat Simthud Durar merupakan upaya mengenang sejarah kelahiran Rasululloh, membaca shalawat sebagai ungkapan rasa senang dan cinta atas lahirnya Nabi Muhammad saw," ujar H Anshori.


Lebih lanjut, H. Anshori menuturkan bahwa keutamaan kedua bershalawat adalah mengagungkan kedudukan Kanjeng Nabi Muhammad saw. 


"Kita ketahui bersama bahwa Nabi Muhammad adalah musabab penciptaan alam semesta. Hal ini ditegaskan dalam hadits qudsi disebutkan Allah berfirman, "Bahkan kalau bukan karena Engkau, Muhammad, tidak akan Ku-ciptakan alam raya ini." Kalau bukan karena Nabi Muhammad SAW, niscaya Allah takkan menciptakan Nabi Adam as. Kalau Nabi Adam as tidak diciptakan, niscaya bani Adam dan keturunanannya juga tidak diciptakan. Senyatanya, Allah menciptakan Nabi Adam as sebagai manusia pertama beserta anak keturunannya, juga menciptakan alam semesta ini hanya untuk keperluan manusia. Jadi, hanya karena Nabi Muhammad saw Allah ta’ala menciptakan alam semesta raya ini," beber H Anshori.


H Anshori menambahkan keutamaaan ketiga bershalawat adalah untuk menambah mahabbah (rasa cinta) kepada Kanjeng Nabi Muhammad, supaya umat Islam yang bershawalat mendapat syafaat atau pertolongan baik di dunia, lebih-lebih di akhirat.


Ratusan jamaah yang hadir tampak khidmat mengikuti pembacaan Shalawat Nabi. Tampak hadir pula Anggota DPRD Kabupaten Bantul H Suradal, Kepala Desa Panjangrejo Mudiyana, Ketua MWCNU Pundong H Mustafied Amna, Ketua LAZISNU Pundong Muhammad Anwar, Rais Syuriah PRNU Panjangrejo Nurdin Musthofa, Ketua Tanfidziyah PRNU Panjangrejo Fauzan Lutfiyanto dan jajaran pengurus NU lainnya serta para kiai dan kasepuhan NU Pundong.

 

Kontributor: Markaban Anwar
Editor: Kendi Setiawan