Daerah

Sia-sia Shalat Seseorang Jika Berwudlu Tak Sesuai Aturan

Sen, 28 Februari 2022 | 19:00 WIB

Sia-sia Shalat Seseorang Jika Berwudlu Tak Sesuai Aturan

Dewan Sepuh Pondok Buntet Pesantren KH Amiruddin Abdul Karim. (Foto: Istimewa)

Cirebon, NU Online
Dewan Sepuh Pondok Buntet Pesantren KH Amiruddin Abdul Karim mengingatkan umat Islam untuk benar-benar melaksanakan shalat sesuai dengan tuntunan yang diajarkan oleh Rasulullah saw. Diterima atau tidaknya shalat seseorang menurutnya bisa disebabkan oleh sempurna tidaknya rukun shalat dan juga sempurna tidaknya rukun wudlu.


Sebab, shalat akan sia-sia dan percuma dilakukan jika syarat dan rukunnya tidak dipenuhi dengan baik, seperti wudlunya yang tidak sesuai aturan atau bacaan Surat Al-Fatihahnya belum fasih dan lancar. Belum lagi soal pakaian yang dikenakan saat shalat. Ia menegaskan harus menggunakan pakaian yang baik dan sopan. Sebab, menurutnya, hal tersebut merupakan bagian dari akhlak kepada Allah swt.


Kiai Amir, sapaan akrabnya, menyampaikan hal itu mengingat shalat merupakan amalan Muslim yang paling pertama dihisab, dihitung di akhirat kelak. “Amal yang pertama dihisab adalah shalat,” katanya saat Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad saw di Masjid Agung Pondok Buntet Pesantren, Astanajapura, Cirebon, Jawa Barat, Ahad (27/2/2022).


Jika seorang Muslim dapat melaksanakan shalatnya dengan baik dan benar sesuai dengan yang sudah dicontohkan Rasulullah saw, maka tegasnya, amalan lainnya akan mudah dalam proses hisabnya.


Oleh karena itu, Kiai Amir menegaskan agar para santri dan masyarakat Muslim sekalian untuk introspeksi, menilai sendiri terhadap shalat yang telah dilaksanakannya. “Sudahkah saya shalatnya benar? Sudahkah sujudnya benar?” tanyanya.


Terkait dengan ibadah shalat, Kiai Amir juga mengingatkan bahwa shalat wajib lima waktu merupakan oleh-oleh dari perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad saw. Karenanya, ia mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar menjaga shalatnya dengan sebaik mungkin.


Pelaksanaan shalat yang baik dan sempurna memberikan 10 kali lipat pahala karena sama dengan melaksanakan 50 kali shalat sebagaimana perintah pertama. Karena itu, tak ayal umat nabi-nabi yang lain iri melihat umat Nabi Muhammad saw.


“Umatnya nabi yang lain pada ngiri ingin menjadi umat Nabi Muhammad saw. Beruntung kita jadi umat Nabi Muhammad saw,” ujarnya pada acara yang dilaksanakan dengan pengajian kitab Qisshatul Mi'raj karya Sayyid Ahmad Ad-Dardiri sejak 25-27 Februari 2022.


Pengajian ini disampaikan oleh ustadz dan kiai muda Pondok Buntet Pesantren, seperti KH Ade Nasihul Umam, K Muhammad Hamdi, Ust H Syamil Mumtaz, Ust H Alamuddin Yasin, Ust Ainul Hikam, Ust Muhammad Abbas, dan K R M Zidni Ilman.


Pewarta: Syakir NF
Editor: Muhammad Faizin