Daerah HARI SANTRI 2019

Tradisi Bahtsul Masail Iringi Hari Santri di Pesantren Amtsilati

Kam, 17 Oktober 2019 | 04:00 WIB

Tradisi Bahtsul Masail Iringi Hari Santri di Pesantren Amtsilati

Bahtsul masail antar pesantren di Pondok Pesantren Darul Falah Amtsilati di Bangsri, Jepara. (Foto: NU Online/Lutfi R)

Jepara, NU Online
Pesantren akan terus menjadi kawah candradimuka bagi kader agama di masa mendatang. Sejumlah ikhtiar hendaknya dilakukan demi menopang rencana masa depan tersebut. Salah satunya dengan membiasakan bahtsul masail bagi santri.
 
Hal itulah yang dilakukan Pondok Pesantren Darul Falah Amtsilati di Bangsri, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Suasana ramai dan suara riuh rendah terdengar dari aula paseban pesantren setempat. 
 
Suara tersebut berasal dari para peserta yang saling beradu argumen untuk mendapatkan jawaban yang tepat dari soal yang sedang dibahas pada kegiatan Bahtsul Masail dalam Rangka Memperingati Hari Santri. Kegiatan berlangsung selama dua hari yakni Selasa hingga Rabu (15-16/10).
 
Kegiatan sebagai wujud kerja sama antara Lajnah Bahtsul Masail Amtsilati atau LBMA dan Majlis Musyawarah Pesantren Jepara (MMPJ). 
 
“Ini adalah kali pertama kolaborasi LBMA dan MMPJ di Pondok Pesantren Darul Falah Amtsilati dan diharapkan akan berjalan terus di tahun-tahun ke depannya,” kata Ustadz Royhan Abdul Aziz kepada media ini, Kamis (17/10). 
 
“Kegiatan mengundang 43 pondok pesantren di Jepara dan pondok dari luar Jepara seperti Lirboyo, Al-Anwar Sarang, Nurul Cholil Bangkalan dan beberapa pondok pesantren Jawa Tengah dan Jawa Timur,” jelas Ketua MMPJ tersebut. 
 
Setiap pesantren mengirimkan dua delegasi untuk berpartisipasi. Dan seluruh utusan mengikuti bahtsul masail selama dua hari untuk membahas sepuluh soal yang tersedia.
Separuh soal untuk hari pertama, dan separuh soal untuk hari kedua.
 
Pada pelaksanaan hari pertama, musyawarah dimoderatori Ustadz Ali Musthofa. Sedangkan muharrirnya adalah KH Maimun Zubair. Lalu hadir juga KH Haris Rohman sebagai mushahih. Musyawarah hari pertama berlangsung mulai pukul 19.00 hingga 24.00 WIB.
 
Hari kedua, musyawarah dilaksanakan pada pagi hari. Dengan dipimpin Ustadz Ali Usman sebagai moderator, KH A. Syarifuddin sebagai muharrir dan KH Abi Jarroh sebagai mushahih. 
 
“Musyawarah hari kedua terhitung lebih sebentar dari hari pertama karena dimulai pada pukul 08.00 dan berakhir pukul 12.00 WIB,” jelasnya.
 
Musyawarah hari kedua diakhiri dan ditutup dengan beberapa sambutan delegasi dan doa penutup oleh KH Abi Jarroh selaku mushahih di hari kedua.
 
Ketua LBMA, Ustadz Misbahul Munir mengatakan bahwa tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk mempererat tali silaturahim antarpondok pesantren. 
 
“Juga untuk pembelajaran bagaimana bahtsul masail yang benar, khususnya bagi kami dari Pesantren Darul Falah Amtsilati,” tandasnya.
 
 
Pewarta: Ibnu Nawawi
Editor: Aryudi AR