Daerah

Usai Dikukuhkan, Pengurus NU Jatim Digembleng Penguatan Aswaja

NU Online  ·  Sabtu, 24 November 2018 | 10:30 WIB

Usai Dikukuhkan, Pengurus NU Jatim Digembleng Penguatan Aswaja

KH Marzuki Mustamar, KH Abdurrahman Navis dan KH Ma'ruf Khozin.

Surabaya, NU Online
Ada tradisi baru bagi pengurus lembaga dan badan khusus di Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur. Mereka mendapat pendalaman secara khusus terhadap amaliyah Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) an-Nahdliyah. 

Pada kesempatan tersebut, KH Marzuki Mustamar secara langsung memberikan materi di hadapan ratusan pengurus lembaga dan badan khusus yang sebelumnya dikukuhkan. “Ini sebagai pemantapan agar para pengurus semakin memiliki pemahaman yang memadai terkait amaliah Aswaja an-Nahdliyah,” kata Ketua PWNU Jatim ini, Sabtu (24/11) petang.

Para peserta mendapatkan kitab Mukhtashar al-Muqtathafatu li-ahlil Bidayat karangan Kiai Marzuki Mustamar sendiri. Dan pada kesempatan tersebut, Pengasuh Pondok Pesantren Sabulurrasyad Kota Malang ini menerangkan secara ringkas sejumlah amaliah yang kerap dilakukan warga NU.

Permasalahan pertama yang disampaikan adalah terkait membaca al-Qur’an. “Membaca al-Qur’an tidak mensyaratkan bahwa yang bersangkutan mengerti isi dan kandungannya,” kata dosen di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim malang tersebut.

Keterangan ini sekaligus membantah sebagian kalangan yang kerap mempersoalkan manfaat kepada para pembaca al-Qur’an namun ternyata tidak memahami arti dan kandungannya. 

“Bahkan sekelas para mufassir sekalipun ketika berhadapan dengan beberapa ayat juga menyatakan bahwa hanya Allah SWT yang tahu dan mengerti maksudnya,” sergah Kiai Marzuki. Demikian juga anjuran untuk menghafal al-Qur’an, ternyata banyak dalil yang membenarkan, lanjutnya.

Didampingi KH Abdurrahman Navis yang juga Wakil Ketua PWNU Jatim, Kiai Marzuki menjelaskan tradisi bilal, membaca basmalah secara keras, salaman usai shalat, jamuan makan saat ada keluarga yang meninggal dan sejenisnya.

“Para pengurus dan warga NU harus yakin bahwa seluruh amaliah yang dilakukan selama ini ada landasan haditsnya,” ungkapnya.

Kegiatan yang dimoderatori KH Ma’ruf Khozin tersebut juga disampaikan bahwa para pimpinan dan anggota lembaga di PWNU Jatim dapat menyelenggarakan pendalaman Aswaja secara gratis.

“Silakan untuk dijadwal, dan para pengurus tidak perlu mengeluarkan biaya sepeserpun untuk kegiatan pendalaman Aswaja an-Nahdliyah,” kata KH Abdurrahman Navis.

Sebelumnya, para pengurus lembaga dan badan khusus dikukuhkan oleh PWNU Jawa Timur. Kegiatan dilaksanakan di aula kantor setempat, jalan Masjid al-Akbar Timur 9 Surabaya.

Tampak hadir KH Anwar manshur selaku Rais PWNU Jatim dan Wakil Rais, KH Anwar Iskandar. (Ibnu Nawawi)