Daerah

Usai Pemilu, Hoaks di Medsos Naik Hingga 40 Persen

NU Online  ·  Jumat, 19 April 2019 | 10:45 WIB

Usai Pemilu, Hoaks di Medsos Naik Hingga 40 Persen

Pertemuan Wakapolres Tanggamus dengan Pengurus MUI Pringsewu

Pringsewu, NU Online
Wakapolres Tanggamus, Lampung, Kompol Andik Purnomo Sigit mengungkapkan bahwa pasca Pemilu yang telah dilaksanakan serentak pada 17 April 2019 kemarin, berita hoaks di media sosial mengalami peningkatan cukup tinggi.

"Pada masa kampanye dan sebelum Pemilu ada 5-10 persen hoaks di media sosial. Tapi pasca Pemilu kali ini terjadi peningkatan hoaks sampai dengan 40 persen," ungkap Andik saat melakukan silaturahmi dengan jajaran Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pringsewu, Jumat (19/4) siang.

Menghadapi peningkatan berita hoaks tersebut ia berharap masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan tidak mudah terprovokasi berita yang ia sebut sebagai berita Swing News (berita mengambang). Apalagi pemberitaan terkait Pemilu yang banyak dihembuskan oleh pihak-pihak tertentu.

"Jangan mudah terpengaruh berita swing terkait Pemilu seperti upload C1 hasil Pemilu yang banyak dilakukan di media sosial," Andik mengingatkan.

Ia juga mengajak tokoh agama dan masyarakat untuk terus menggelorakan semangat persatuan seluruh elemen bangsa usai Pemilu digelar. Ajakan yang inkonstitusional juga harus dilawan agar apapun hasil yang dikeluarkan KPU sebagai penyelenggara dapat diterima oleh semua.

"Negara tak boleh kalah. Siapapun yang membuat negara tidak kondusif, harus dilawan," tegasnya.

Andik juga mengungkapkan perubahan perilaku masyarakat saat ini khususnya di media sosial terkait mudahnya terpengaruh pemberitaan. Jika sudah terpengaruh pemberitaan, ada kecenderungan masyarakat yang baru mengenal media sosial akan membenarkan berita yang salah dan menyalahkan berita yang benar.

"Kalau sudah dicuci otak tidak ada benarnya," ungkapnya

Sementara Ketua MUI Kabupaten Pringsewu KH Hambali menyampaikan apresiasinya kepada pihak kepolisian yang menggandeng semua elemen dalam mewujudkan pesta demokrasi yang aman, lancar, dan damai. Hal ini penting untuk terus dilakukan agar persatuan dan kesatuan bangsa baik dalam rangka Pemilu maupun di luar Pemilu tetap terjaga.

Terkait hasil dari Pemilu, Wakil Ketua Tanfidziyah PCNU Pringsewu ini mengajak semua elemen masyarakat khususnya kontestan dan para pendukungnya untuk bersikap dewasa dan bersabar. Mekanisme Pemilu sudah ditentukan dan dilaksanakan oleh KPU sebagai penyelenggara.

"Jadi serahkan semua kepada mekanisme yang ada. Jangan mengklaim dan menganggap KPU melakukan kecurangan. Kalau memang merasa dirugikan bisa menempuh jalur hukum karena memang negara kita negara hukum," jelasnya.

Masyarakat khususnya umat Islam lanjut Kiai Hambali, juga harus mewaspadai pihak-pihak dan gerakan yang menggunakan agama sebagai alat untuk kepentingan perorangan ataupun kelompok.

"Mari lebih dewasa dan waspada dalam menghadapi masa usai Pemilu ini," pungkasnya. (Muhammad Faizin)