Serang, NU Online
Gerakan Pemuda Ansor di Kabupaten Serang, Banten terus massif terjun ke masyarakat. Kehadiran para pemuda Nahdlatul Ulama itu sebagai langkah pengabdian kepada warga. Kegiatan yang kerap dilakukan di sekitaran masyarakat menjadi penilaian tersendiri bagi berbagai kalangan, dari kalangan pemuda, orang tua bahkan anak anak yang masih duduk di sekolah dasar.
Uwes Qorni misalnya, siswa Kelas Dua Sekolah Dasar (SD) di Mancak Kabupaten Serang ini kagum dengan Ansor karena dinilai banyak membantu masyarakat. Hal itu menyebabkan anak usia delapan tahun ini terus memaksa kepada orang tuanya untuk diikutsertakan pada Diklat Terpadu Dasar (DTD) Pengurus Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Serang di Anyer.
Ayah Uwes Qorni, Ustad Ahmad Miftahurrohmat, mengatakan awalnya kaget mendengar permintaan anaknya tersebut. Namun, karena kerap diucapkan beberapa kali dengan nada yang terdengar sungguh sungguh, akhirnya dengan berat hati, anaknya kemudian diizinkan mengikuti kegiatan DTD.
"Pas saya tanya kenapa mau masuk Ansor, dia bilang ingin mengabdi untuk NU dan NKRI, karena Ansor sering membantu warga," kata Miftahurrohmat saat bercerita kepada NU Online baru-baru ini.
Setelah mengizinkan anak tersayangnya untuk mengikuti Diklat, dia memina izin kepada Panitia DTD untuk mensertakan anaknya. Namun, panitia ikut kaget dan tidak percaya. Mereka menganggap dirinya sedang bergurau. Namun dengan berbagai pertimbangan akhirnya Uwes diterima panitia dan ikut menjadi peserta DTD. Uwes mengikuti rangkaian DTD sampai dengan selesai.
"Cara dia meminta izin untuk ikut Ansor sama merengeknya kayak anak-anak umum minta dibeliin jajan ice crime sama ayahnya,” katanya mengumpamakan.
Miftah menduga ketertarikan Uwes Qorni kepada Ansor karena terlalu sering hadir di kegiatan Ansor. Bahkan, beberapa kesematan Uwes sendiri yang meminta hadir jika ada kegiatan Ansor-Banser.
Ia bercerita, DTD yang diselenggarakan pada Jumat (12/4) lalu berbarengan dengan kegiatan haul kakeknya di Balaraja Kabupaten Tangerang. Ibunda Uwes membujuk agar bisa ikut ke acara Haul dan membatalkan keinginannya mengikuti DTD, mendengar bujukan orang tuanya itu, Uwes langsung marah dan menangis histeris.
"Saya juga aneh, ko bisa bocah itu begitu kuat ingin ikut Banser, makannya setelah ikut DTD banyak masyarakat yang menyebutnya Banser Cilik," ujarnya sambil terus mengingat momen momen Uwes menangis.
Di depan NU Online, Uwes nampak tersipu malu mengungkapkan alasanya tertarik dengan Nahdlatul Ulama terutama kepada Banser. Beberapa kali Uwes menjawab NU adalah orrganisasi Nabi Muhammad saw.
"Kenapa mau masuk Banser," tanya NU Online.
"NU organisasi Nabi Muhammad," jawabnya singkat. (Abdul Rahman Ahdori/Kendi Setiawan)