Daerah

Warga Positif Covid-19 Bertambah, Fatayat NU Tulungagung Kirim Bantuan

Ahad, 10 Mei 2020 | 09:00 WIB

Warga Positif Covid-19 Bertambah, Fatayat NU Tulungagung Kirim Bantuan

Minyak goreng dan vitamin dari PC Fatayat NU Tulungagung siap dibagikan kepada warga terdampak Covid-19. (Foto: NU Online/Hida)

Tulungagung, NU Online
Perkembangan virus Corona terus berlanjut dan belum ada indikasi akan mereda. Di sejumlah kawasan ditemukan warga positif Covid-19 yang jumlahnya terus bertambah.
 
Warga Tulungagung, Jawa Timur yang dinyatakan positif Covid-19 semakin mengalami peningkatan. Khususnya warga Desa Jabalsari, Sumbergempol setelah satu desa ini dinyatatakan sebagai klaster penularan positif Covid-19. Hasil rapid tes dari 1.183 warga Jabalsari sudah terdapat 11 warga yang dinyatakan positif, sehingga warga Tulunggung yang dinyatakan positif Covid-19 bertambah menjadi 32orang. Pemerintah setempat segera tanggap dengan mengeluarkan kebijakan karantina wilayah untuk desa tersebut. 

Melihat kondisi tersebut, Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Tulungung pun bergerak dengan membagikan paket minyak goreng dan vitamin kepada warga setempat. Kegiatan merupakan acara penutupan dari serangkaian hari lahir ke-70 tahun Fatayat NU dan  bertepatan dengan Nuzulul Qur’an.
 
“Berbagi itu indah,” kata Siti Khusnul Kotimah, Ahad (10/5). 
 
Ketua PC Fatayat NU Tulungagung ini menjelaskan bahwa kegiatan sebagai pengganti buka bersama yang biasa dilakukan dengan bersedekah kepada sesama. Namun, karena di masa pandemi yang tidak memungkinkan untuk mengadakan buka bersama, maka diganti dengan bersedekah minyak goreng dan vitamin. 
 
“Berbagi adalah hubungan sosial yang dianjurkan dalam agama untuk mempererat silahturahim dan saling membantu sesama. Kegiatan semacam ini guna menanamkan jiwa berbagi dan melatih jiwa dermawan anggota,” jelasnya. 
 
Dirinya turut mengungkapkan berkat donasi seluruh anggota Fatayat NU Tuluangagung berhasil mengumpulkan sebanyak 500 minyak goreng dan 19 set vitamin. 
 
“Sekalipun anjuran tetap di rumah saja masih terus berlangsung, bukan berarti malah membuat kita untuk menimbun persediaan makanan tanpa memikirkan orang lain,” ungkapnya. 
 
Justru tindakan memborong sejumlah bahan pokok menyebabkan persediaan menipis karena egois dan sifat tamak. Agar kondisi segera pulih, justru yang harus dilakukan adalah semakin giat bersedekah.
 
“Apalagi sedekah dapat menolak bencana wabah, terutama di bulan Ramadlan yang penuh berkah,” jelasnya.
 
Menurutnya, kegiatan berbagi tidak hanya diperuntukkan kepada warga Jabalsari Seumbergempol, juga kepada guru ngaji, janda kepala keluarga, dan warga Fatayat NU yang kurang mampu. 
 
 
Kontributor: Hida
Editor: Ibnu Nawawi