Ilmu Hadits

Ini Hadits Rasulullah Seputar Wabah Penyakit, Thaun, atau Covid-19

NU Online  Ā·  Ahad, 29 Maret 2020 | 04:00 WIB

Ini Hadits Rasulullah Seputar Wabah Penyakit, Thaun, atau Covid-19

Rasulullah SAW memerintahkan masyarakat untuk menahan diri rumah masing-masing di tengah penyebaran wabah pada riwayat Ahmad. (Ilustrasi: via muis.org.my)

Kita mengenal kata ā€œjārif,ā€ ā€œwaba’,ā€ dan ā€œtha’unā€ untuk menyebut sebuah penyakit sejenis wabah yang menyerang masyarakat secara umum di suatu daerah tertentu. Kata waba dan tha’un ini yang kemudian disematkan oleh ahli agama untuk Covid-19 atau virus corona yang terjadi pad awal 2020 di Indonesia dan berbagai negara di dunia.

Wabah memakan banyak korban. Banyak anggota masyarakat wafat karena wabah ini. Wabah ini menyerang siapa saja tanpa mempedulikan agama dan kesalehan penduduk yang tertimpa wabah.

1. Rasulullah SAW menyebutkan bahwa korban meninggal karena wabah ini termasuk dalam kategori syahid sebagaimana riwayat berikut ini.

قال Ų±Ų³ŁˆŁ„ الله صلى الله Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ ŁˆŲ³Ł„Ł… Ų§Ł„Ų·Ų§Ų¹ŁˆŁ† ؓهادة Ł„ŁƒŁ„ مسلم 

Artinya, ā€œRasulullah SAW bersabda, tha’un syahadah (berkedudukan syahid) bagi setiap Muslim,ā€ (HR Bukhari, Muslim, dan Ahmad).

2. Pada riwayat Bukhari, Rasulullah SAW menyebut serta orang yang mati karena sakit perut dan orang yang terkena amuk wabah ke dalam derajat syahadah atau mereka yang mendapatkan ganjaran seperti pahala orang yang syahid di medan perang.

عن أبي Ł‡Ų±ŁŠŲ±Ų© عن Ų§Ł„Ł†ŲØŁŠ صلى الله Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ ŁˆŲ³Ł„Ł… قال Ų§Ł„Ł…ŲØŲ·ŁˆŁ† Ų“Ł‡ŁŠŲÆ ŁˆŲ§Ł„Ł…Ų·Ų¹ŁˆŁ† Ų“Ł‡ŁŠŲÆ

Artinya, ā€œDari Abu Hurairah, dari Rasulullah ia bersabda, ā€˜Orang yang mati karena sakit perut dan orang yang tertimpa tha’un (wabah) pun syahid.ā€™ā€ (HR Bukhari).

3. Pada riwayat Muslim, Rasulullah SAW menyebut lebih banyak lagi mereka yang mendapatkan derajat syahadah atau gugur sebagai syahid.Ā 

Ų¹ŁŽŁ†Ł’ Ų£ŁŽŲØŁŁŠ Ł‡ŁŲ±ŁŽŁŠŁ’Ų±ŁŽŲ©ŁŽ Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ„Ł Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ Ł…ŁŽŲ§ ŲŖŁŽŲ¹ŁŲÆŁ‘ŁŁˆŁ†ŁŽ Ų§Ł„Ų“Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁŠŲÆŁŽ ŁŁŁŠŁƒŁŁ…Ł’ Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŁˆŲ§ ŁŠŁŽŲ§ Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ„ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ł…ŁŽŁ†Ł’ Ł‚ŁŲŖŁŁ„ŁŽ فِي Ų³ŁŽŲØŁŁŠŁ„Ł Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł ŁŁŽŁ‡ŁŁˆŁŽ Ų“ŁŽŁ‡ŁŁŠŲÆŁŒ Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų„ŁŁ†Ł‘ŁŽ Ų“ŁŁ‡ŁŽŲÆŁŽŲ§Ų”ŁŽ Ų£ŁŁ…Ł‘ŁŽŲŖŁŁŠ ؄ِذًا Ł„ŁŽŁ‚ŁŽŁ„ŁŁŠŁ„ŁŒ Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŁˆŲ§ ŁŁŽŁ…ŁŽŁ†Ł’ Ł‡ŁŁ…Ł’ ŁŠŁŽŲ§ Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ„ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ł…ŁŽŁ†Ł’ Ł‚ŁŲŖŁŁ„ŁŽ فِي Ų³ŁŽŲØŁŁŠŁ„Ł Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł ŁŁŽŁ‡ŁŁˆŁŽ Ų“ŁŽŁ‡ŁŁŠŲÆŁŒ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ†Ł’ Ł…ŁŽŲ§ŲŖŁŽ فِي Ų³ŁŽŲØŁŁŠŁ„Ł Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł ŁŁŽŁ‡ŁŁˆŁŽ Ų“ŁŽŁ‡ŁŁŠŲÆŁŒ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ†Ł’ Ł…ŁŽŲ§ŲŖŁŽ فِي Ų§Ł„Ų·Ł‘ŁŽŲ§Ų¹ŁŁˆŁ†Ł ŁŁŽŁ‡ŁŁˆŁŽ Ų“ŁŽŁ‡ŁŁŠŲÆŁŒ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŁ†Ł’ Ł…ŁŽŲ§ŲŖŁŽ فِي Ų§Ł„Ł’ŲØŁŽŲ·Ł’Ł†Ł ŁŁŽŁ‡ŁŁˆŁŽ Ų“ŁŽŁ‡ŁŁŠŲÆŁŒ ŁˆŁŽŲ§Ł„ŲŗŁŽŲ±ŁŁŠŁ’Ł‚Ł Ų“ŁŽŁ‡ŁŁŠŲÆŁŒ

Artinya, ā€œDari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bertanya (kepada sahabatnya), ā€˜Siapakah orang yang mati syahid di antara kalian?’ Mereka menjawab, ā€˜Orang yang gugur di medan perang itulah syahid ya Rasulullah,.’ Rasulullah SAW merespons, ā€˜Kalau begitu, sedikit sekali umatku yang mati syahid.’ Para sahabat bertanya ā€˜Mereka itu siapa ya Rasul?’ Rasulullah SAW menjawab, ā€˜Orang yang gugur di medan perang itu syahid, orang yang mati di jalan Allah (bukan karena perang) juga syahid, orang yang tertimpa thaā€˜un (wabah) pun syahid, orang yang mati karena sakit perut juga syahid, dan orang yang tenggelam adalah syahid,ā€™ā€ (HR Muslim).

4. Rasulullah SAW menyebut wabah sebagai jenis azab bagi umat terdahulu (Bani Israil) dan kini menjadi rahmat bagi orang beriman karena kesabaran dan pengertian atas ketentuan Allah serta menahan diri di daerah masing-masing.

عن Ų¹Ų§Ų¦Ų“Ų© زوج Ų§Ł„Ł†ŲØŁŠ صلى الله Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ ŁˆŲ³Ł„Ł… أنها أخبرتنا أنها سألت Ų±Ų³ŁˆŁ„ الله صلى الله Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ ŁˆŲ³Ł„Ł… عن Ų§Ł„Ų·Ų§Ų¹ŁˆŁ† فأخبرها Ł†ŲØŁŠ الله صلى الله Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ ŁˆŲ³Ł„Ł… أنه ŁƒŲ§Ł† Ų¹Ų°Ų§ŲØŲ§ ŁŠŲØŲ¹Ų«Ł‡ الله على من يؓاؔ فجعله الله Ų±Ų­Ł…Ų© Ł„Ł„Ł…Ų¤Ł…Ł†ŁŠŁ† ŁŁ„ŁŠŲ³ من Ų¹ŲØŲÆ ŁŠŁ‚Ų¹ Ų§Ł„Ų·Ų§Ų¹ŁˆŁ† ŁŁŠŁ…ŁƒŲ« في بلده ŲµŲ§ŲØŲ±Ų§ ŁŠŲ¹Ł„Ł… أنه لن ŁŠŲµŁŠŲØŁ‡ ؄لا Ł…Ų§ كتب الله له ؄لا ŁƒŲ§Ł† له Ł…Ų«Ł„ Ų£Ų¬Ų± Ų§Ł„Ų“Ł‡ŁŠŲÆ

Artinya, ā€œDari Siti Aisyah RA, ia mengabarkan kepada kami bahwa ia bertanya kepada Rasulullah SAW perihal thaā€˜un, lalu Rasulullah SAW memberitahukannya, ā€˜Zaman dulu tha’un adalah siksa yang dikirimkan Allah kepada siapa saja yang dikehendaki oleh-Nya, tetapi Allah menjadikannya sebagai rahmat bagi orang beriman. Tiada seorang hamba yang sedang tertimpa tha’un, kemudian menahan diri di negerinya dengan bersabar seraya menyadari bahwa tha’un tidak akan mengenainya selain karena telah menjadi ketentuan Allah untuknya, niscaya ia akan memperoleh ganjaran seperti pahala orang yang mati syahid,ā€™ā€ (HR Bukhari).

5. Rasulullah SAW sebagaimana pada riwayat Bukhari memerintahkan masyarakat untuk menahan diri rumah masing-masing di tengah penyebaran wabah pada riwayat Ahmad berikut ini:

Ų¹ŁŽŁ†Ł’ Ų¹ŁŽŲ§Ų¦ŁŲ“ŁŽŲ©ŁŽŲŒ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŁ‡ŁŽŲ§ Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽŲŖŁ’: Ų³ŁŽŲ£ŁŽŁ„Ł’ŲŖŁ Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ„ŁŽ اللهِ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ Ų¹ŁŽŁ†Ł Ų§Ł„Ų·Ł‘ŁŽŲ§Ų¹ŁŁˆŁ†Ł ؟ ŁŁŽŲ£ŁŽŲ®Ł’ŲØŁŽŲ±ŁŽŁ†ŁŁŠ Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ„Ł اللهِ ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ: " Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŁ‡Ł ŁƒŁŽŲ§Ł†ŁŽ Ų¹ŁŽŲ°ŁŽŲ§ŲØŁ‹Ų§ ŁŠŁŽŲØŁ’Ų¹ŁŽŲ«ŁŁ‡Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ Ł…ŁŽŁ†Ł’ ŁŠŁŽŲ“ŁŽŲ§Ų”ŁŲŒ ŁŁŽŲ¬ŁŽŲ¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‡Ł Ų±ŁŽŲ­Ł’Ł…ŁŽŲ©Ł‹ Ł„ŁŁ„Ł’Ł…ŁŲ¤Ł’Ł…ŁŁ†ŁŁŠŁ†ŁŽŲŒ ŁŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ų³ŁŽ مِنْ Ų±ŁŽŲ¬ŁŁ„Ł ŁŠŁŽŁ‚ŁŽŲ¹Ł Ų§Ł„Ų·Ł‘ŁŽŲ§Ų¹ŁŁˆŁ†ŁŲŒ ŁŁŽŁŠŁŽŁ…Ł’ŁƒŁŲ«Ł فِي ŲØŁŽŁŠŁ’ŲŖŁŁ‡Ł ŲµŁŽŲ§ŲØŁŲ±Ł‹Ų§ Ł…ŁŲ­Ł’ŲŖŁŽŲ³ŁŲØŁ‹Ų§ ŁŠŁŽŲ¹Ł’Ł„ŁŽŁ…Ł Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ł„ŁŽŲ§ ŁŠŁŲµŁŁŠŲØŁŁ‡Ł Ų„ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ Ł…ŁŽŲ§ ŁƒŁŽŲŖŁŽŲØŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ł„ŁŽŁ‡Ł Ų„ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ ŁƒŁŽŲ§Ł†ŁŽ Ł„ŁŽŁ‡Ł Ł…ŁŲ«Ł’Ł„Ł Ų£ŁŽŲ¬Ł’Ų±Ł Ų§Ł„Ų“Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁŠŲÆŁ "

Artinya, ā€œDari Siti Aisyah RA, ia berkata, ā€˜Ia bertanya kepada Rasulullah SAW perihal thaā€˜un, lalu Rasulullah SAW memberitahukanku, ā€˜Zaman dulu tha’un adalah azab yang dikirimkan Allah kepada siapa saja yang dikehendaki oleh-Nya, tetapi Allah menjadikannya sebagai rahmat bagi orang beriman. Tiada seseorang yang sedang tertimpa tha’un, kemudian menahan diri di rumahnya dengan bersabar serta mengharapkan ridha ilahi seraya menyadari bahwa tha’un tidak akan mengenainya selain karena telah menjadi ketentuan Allah untuknya, niscaya ia akan memperoleh ganjaran seperti pahala orang yang mati syahid,ā€™ā€™ā€ (HR Ahmad).

6. Rasulullah SAW menceritakan perbedaan kedudukan mereka yang wafat normal di kasur dan mereka yang wafat karena terserang wabah.

Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ„ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ ŁŠŁŽŲ®Ł’ŲŖŁŽŲµŁŁ…Ł Ų§Ł„Ų“Ł‘ŁŁ‡ŁŽŲÆŁŽŲ§Ų”Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ł…ŁŲŖŁŽŁˆŁŽŁŁ‘ŁŽŁˆŁ’Ł†ŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ ŁŁŲ±ŁŲ“ŁŁ‡ŁŁ…Ł’ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ Ų±ŁŽŲØŁ‘ŁŁ†ŁŽŲ§ Ų¹ŁŽŲ²Ł‘ŁŽ ŁˆŁŽŲ¬ŁŽŁ„Ł‘ŁŽ فِي Ų§Ł„Ł‘ŁŽŲ°ŁŁŠŁ†ŁŽ ŁŠŁŲŖŁŽŁˆŁŽŁŁ‘ŁŽŁˆŁ’Ł†ŁŽ مِنْ Ų§Ł„Ų·Ł‘ŁŽŲ§Ų¹ŁŁˆŁ†Ł ŁŁŽŁŠŁŽŁ‚ŁŁˆŁ„Ł Ų§Ł„Ų“Ł‘ŁŁ‡ŁŽŲÆŁŽŲ§Ų”Ł Ų„ŁŲ®Ł’ŁˆŁŽŲ§Ł†ŁŁ†ŁŽŲ§ Ł‚ŁŲŖŁŁ„ŁŁˆŲ§ ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ Ł‚ŁŲŖŁŁ„Ł’Ł†ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁŠŁŽŁ‚ŁŁˆŁ„Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲŖŁŽŁˆŁŽŁŁ‘ŁŽŁˆŁ’Ł†ŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ ŁŁŲ±ŁŲ“ŁŁ‡ŁŁ…Ł’ Ų„ŁŲ®Ł’ŁˆŁŽŲ§Ł†ŁŁ†ŁŽŲ§ Ł…ŁŽŲ§ŲŖŁŁˆŲ§ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ ŁŁŲ±ŁŲ“ŁŁ‡ŁŁ…Ł’ ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ Ł…ŁŲŖŁ’Ł†ŁŽŲ§ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁ‰ ŁŁŲ±ŁŲ“ŁŁ†ŁŽŲ§ ŁŁŽŁŠŁŽŁ‚ŁŁˆŁ„Ł Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲØŁ‘Ł Ų¹ŁŽŲ²Ł‘ŁŽ ŁˆŁŽŲ¬ŁŽŁ„Ł‘ŁŽ Ų§Ł†Ł’ŲøŁŲ±ŁŁˆŲ§ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ Ų¬ŁŲ±ŁŽŲ§Ų­ŁŁ‡ŁŁ…Ł’ ŁŁŽŲ„ŁŁ†Ł’ Ų£ŁŽŲ“Ł’ŲØŁŽŁ‡ŁŽŲŖŁ’ Ų¬ŁŲ±ŁŽŲ§Ų­ŁŁ‡ŁŁ…Ł’ Ų¬ŁŲ±ŁŽŲ§Ų­ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŁ‚Ł’ŲŖŁŁˆŁ„ŁŁŠŁ†ŁŽ ŁŁŽŲ„ŁŁ†Ł‘ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’ Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡ŁŁ…Ł’ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŲ¹ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’ ŁŁŽŲ„ŁŲ°ŁŽŲ§ Ų¬ŁŲ±ŁŽŲ§Ų­ŁŁ‡ŁŁ…Ł’ Ł‚ŁŽŲÆŁ’ Ų£ŁŽŲ“Ł’ŲØŁŽŁ‡ŁŽŲŖŁ’ Ų¬ŁŲ±ŁŽŲ§Ų­ŁŽŁ‡ŁŁ…Ł’

Artinya, ā€œRasulullah bercerita, orang mati syahid (yang gugur di medan perang) dan orang yang meninggal di kasur mengajukan perkara kepada Allah perihal mereka yang mati karena tha’un. Menurut orang mati syahid, ā€˜Mereka gugur sebagaimana kami terbunuh.’ Sedangkan menurut orang yang meninggal di kasur, ā€˜Saudara meninggal di kasur (karena tha’un) sebagaimana kami juga meninggal di kasur kami.’ Allah menjawab, ā€˜ā€™Perhatikan (kepedihan) luka mereka yang kena tha’un. Jika luka mereka menyerupai luka mereka yang gugur (di medan perang), maka mereka bagian dari syuhada. Tetapi mereka akan bersama orang yang meninggal di kasur jika luka mereka serupa dengan mereka yang wafat di kasur,ā€™ā€ (HR An-Nasa’i dan Ahmad).

7. Rasulullah SAW mengingatkan untuk tidak memasuki daerah yang sedang terjangkit penyakit dan tidak keluar dari daerah yang sedang tertimpa wabah.

Ų¹ŁŽŁ†Ł’ Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł بْنِ Ų¹ŁŽŲ§Ł…ŁŲ±Ł بْنِ Ų±ŁŽŲØŁŁŠŲ¹ŁŽŲ©ŁŽ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų¹ŁŁ…ŁŽŲ±ŁŽ Ų®ŁŽŲ±ŁŽŲ¬ŁŽ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ų“Ł‘ŁŽŲ§Ł…Ł ŁŁŽŁ„ŁŽŁ…Ł‘ŁŽŲ§ Ų¬ŁŽŲ§Ų”ŁŽ Ų³ŁŽŲ±Ł’ŲŗŁŽ ŲØŁŽŁ„ŁŽŲŗŁŽŁ‡Ł Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų§Ł„Ł’ŁˆŁŽŲØŁŽŲ§Ų”ŁŽ Ł‚ŁŽŲÆŁ’ ŁˆŁŽŁ‚ŁŽŲ¹ŁŽ ŲØŁŲ§Ł„Ų“Ł‘ŁŽŲ§Ł…Ł ŁŁŽŲ£ŁŽŲ®Ł’ŲØŁŽŲ±ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁ Ų§Ł„Ų±Ł‘ŁŽŲ­Ł’Ł…ŁŽŁ†Ł ŲØŁ’Ł†Ł Ų¹ŁŽŁˆŁ’ŁŁ Ų£ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ„ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł ŲµŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ³ŁŽŁ„Ł‘ŁŽŁ…ŁŽ Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ Ų„ŁŲ°ŁŽŲ§ Ų³ŁŽŁ…ŁŲ¹Ł’ŲŖŁŁ…Ł’ بِهِ ŲØŁŲ£ŁŽŲ±Ł’Ų¶Ł ŁŁŽŁ„ŁŽŲ§ ŲŖŁŽŁ‚Ł’ŲÆŁŽŁ…ŁŁˆŲ§ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł ŁˆŁŽŲ„ŁŲ°ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŁ‚ŁŽŲ¹ŁŽ ŲØŁŲ£ŁŽŲ±Ł’Ų¶Ł ŁˆŁŽŲ£ŁŽŁ†Ł’ŲŖŁŁ…Ł’ ŲØŁŁ‡ŁŽŲ§ ŁŁŽŁ„ŁŽŲ§ ŲŖŁŽŲ®Ł’Ų±ŁŲ¬ŁŁˆŲ§ ŁŁŲ±ŁŽŲ§Ų±Ł‹Ų§ Ł…ŁŁ†Ł’Ł‡Ł ŁŁŽŲ±ŁŽŲ¬ŁŽŲ¹ŁŽ Ų¹ŁŁ…ŁŽŲ±Ł ŲØŁ’Ł†Ł Ų§Ł„Ł’Ų®ŁŽŲ·Ł‘ŁŽŲ§ŲØŁ مِنْ Ų³ŁŽŲ±Ł’ŲŗŁŽ

Artinya, ā€œDari Abdullah bin Amir bin Rabiā€˜ah, Umar bin Khattab RA menempuh perjalanan menuju Syam. Ketika sampai di Sargh, Umar mendapat kabar bahwa wabah sedang menimpa wilayah Syam. Abdurrahman bin Auf mengatakan kepada Umar bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, ā€˜Bila kamu mendengar wabah di suatu daerah, maka kalian jangan memasukinya. Tetapi jika wabah terjadi wabah di daerah kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu.’ Lalu Umar bin Khattab berbalik arah meninggalkan Sargh,ā€ (HR Bukhari dan Muslim).

Sargh adalah sebuah desa di ujung Syam yang berbatasan dengan Hijaz. (An-Nawawi, Al-Minhaj, Syarah Shahih Muslim Ibnil Hajjaj, [Kairo, Darul Hadits: 2001 M/1422 H], juz VII, halaman 466). Wallahu a’lam. (Alhafiz Kurniawan)