Internasional

Bom Meledak di Masjid Pakistan, 56 Orang Tewas, Ratusan Luka-luka

Sel, 8 Maret 2022 | 16:15 WIB

Bom Meledak di Masjid Pakistan, 56 Orang Tewas, Ratusan Luka-luka

Kondisi masjid di Pakistan usai terjadi bom bunuh diri. (Foto: Reuters)

Islamabad, NU Online
Aksi bom bunuh diri terjadi di salah satu masjid di negara Pakistan menewaskan lebih kurang 56 orang dan ratusan lainnya luka-luka. Ledakan besar ini terjadi di daerah Kocha Risaldar di Peshawar, sekitar 190 kilometer (120 mil) barat ibu kota Islamabad menjelang salat Jumat (4/3/2022). Serangan ini juga menjadi serangan paling mematikan di negara itu sejak 2018.


"Saya melihat seorang pria menembaki dua polisi sebelum dia memasuki masjid. Beberapa detik kemudian saya mendengar ledakan besar," kata saksi mata bernama Zahid Khan dilansir dari AFP.


Ledakan dahsyat itu pun menghancurkan jendela gedung-gedung yang berada di sekitar lokasi. Para petugas penyelamat pun terlihat panik mengevakuasi para korban tewas dan luka-luka dari lokasi kejadian.
 

Dilansir dari Associated Press juru bicara Rumah Sakit Lady Reading, Muhammad Asim Khan, mengatakan rumah sakit telah mengumumkan keadaan darurat. Selain 56 tewas, rumah sakit setempat mengkonfirmasi bahwa ada 194 orang terluka. Banyak korban mengalami luka dalam kondisi kritis dan puluhan lainnya terkena serpihan ledakan hingga anggota badan mereka harus diamputasi.


Atas kejadian ini kelompok ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri tersebut.


Sebelumnya, ledakan bom juga terjadi di Provinsi Balochistan,Pakistan yang mengakibatkan 3 orang tewas. Ledakan tersebut terjadi di pinggir jalan saat mobil polisi melintas. "Setidaknya tiga orang tewas termasuk seorang perwira polisi senior," kata pejabat senior kepolisian Pakistan, Fida Hussain Sha, kepada AFP, Kamis (3/3/2022).


Selain mengakibatkan korban tewas, akibat bom ini 18 orang terluka yang 4 di antaranya adalah anggota polisi. Di Balochistan, Pakistan memang tengah memerangi pemberontakan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok separatis dan sektarian.


Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Aiz Luthfi