Internasional

Buntut Bentrokan di Masjid Al-Aqsha, Yordania Panggil Dubes Israel

Sen, 19 Agustus 2019 | 08:00 WIB

Buntut Bentrokan di Masjid Al-Aqsha, Yordania Panggil Dubes Israel

Pasukan keamanan Israel di Kompleks Masjid Al-Aqsha. (Anadolu Agency)

Amman, NU Online
Kementerian Luar Negeri Yordania memanggil Duta Besar Israel, Amir Weissbrod, untuk menyuarakan protes terhadap pelanggaran yang dilakukan Israel terhadap Kompleks Masjid Al-Aqsha. 

Dilansir Reuters, Senin (19/8), pemanggilan ini terkait dengan bentrokan antara tentara Israel dengan jamaah umat Islam pada saat Idul Adha pekan lalu. Otoritas Yordania sengaja memanggil Weissbrod untuk menyampaikan kritik dan kecamannya atas pelanggaran yang dilakukan Israel di tempat yang sangat sensitif tersebut.

Sebagaimana diketahui, pasukan keamanan Israel menyerbu Masjid Al-Aqsha dan ‘menyerang’ jamaah yang tengah menjalankan Shalat Idul Adha pada Ahad (11/8). Dilaporkan 14 orang mengalami luka-luka akibat dari insiden itu.

Serangan itu terjadi setelah Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu dan pejabat ekstremis sayap-kanan Israel mendesak agar kaum Yahudi fanatik diizinkan tempat suci umat Muslim itu pada hari raya Idul Adha. Untuk itu, polisi Israel menyerang dan mengeluarkan umat Muslim dari Masjid Al-Aqsha.

Selain Mesir, Yordania adalah negara Arab yang memiliki perjanjian damai dengan Israel. Negara beribukotakan Amman itu diamanahi untuk mengawasi Kompleks Masjid Al-Aqsha. Beberapa hari setelah Menteri Keamanan Publik Israel, Gilad Erdan, menyerukan perubahan status quo Masjid Al-Aqsha sehingga warga Yahudi diizinkan berdoa di dalam kompleks tersebut.

"Menuntut Israel untuk segera menghentikan pelanggaran dan seluruh upaya untuk mengubah status quo historis maupun legal (atas situs suci itu)," tegas Kementerian Luar Negeri Yordania dalam pernyataannya, dikutip laman AFP, Senin (19/8).

Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas mengutuk seruan itu. Menurutnya, pernyataan Erdan itu bisa menimbulkan ketegangan baru.
 
“Kami mengutuk pernyataan ini yang bertujuan meningkatkan ketegangan dan menyulut perasaan rakyat Palestina serta bangsa Arab dan umat Muslim,” kata Abbas dalam pernyataannya, diberitakan kantor berita resmi Palestina, WAFA, Rabu (14/8).
 
Abbas menegaskan bahwa Masjid Al-Aqsha adalah ‘garis merah sehingga tidak bisa disentuh dengan cara apa pun.’ Dalam pernyataan itu, dia juga menyerukan dunia internasional untuk ikut menekan Israel agar menghentikan segala provokasi.

Masjid Al-Aqsha merupakan masjid tersuci ketiga –setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi- bagi umat Islam. Masjid tersebut terletak di Komplek Haram as-Syarif. Orang Yahudi menyebut kompleks tersebut dengan Temple Mount. Mereka juga meyakini kompleks itu sebagai tempat sucinya karena menjadi lokasi dua kuil Yahudi pada era Alkitab. Selama ini umat Yahudi diperbolehkan untuk mengunjungi situs tersebut, namun dilarang untuk berdoa untuk berdoa di sana. (Red: Muchlishon)