Internasional

Demo Anti Hijab di Iran Meluas, Internet dan Medsos Diblokir

Kam, 22 September 2022 | 21:30 WIB

Demo Anti Hijab di Iran Meluas, Internet dan Medsos Diblokir

Iran Batasi Akses Instagram dan WhatsApp Imbas Demo yang Meluas. (Foto: Reuters)

Jakarta, NU Online

Gelombang demonstrasi meletus di berbagai elemen masyarakat Iran usai kematian Mahsa Amini (22) yang ditahan polisi lantaran masalah hijab dan pakaian yang dianggap menyalahi aturan. Ia diduga mengalami penganiayaan sebelum akhirnya meninggal dunia.


Dilansir dari Al Jazeera, pengunjuk rasa yang terdiri dari perempuan dan laki-laki turun ke jalan-jalan di seluruh penjuru negeri selama empat malam berturut-turut setelah kabar kematian Amini disiarkan pada Jumat (16/9/2022) lalu.


Menghadapi gejolak protes tersebut, Pemerintah Iran dilaporkan melakukan pemblokiran atau pemadaman internet yang signifikan di seluruh negeri. Salah satu operator telepon seluler terbesar di Iran pun terganggu, membuat jutaan orang di Iran tak dapat mengakses internet. Selain itu, akses jaringan media sosial seperti Instagram dan WhatsApp juga dibatasi seiring protes terus berkobar.


Menurut Netblocks, sebuah organisasi pengawas yang memantau keamanan siber dan tata kelola internet, koneksi internet telah terganggu di beberapa penyedia internet utama Iran. Server WhatsApp dikatakan mengalami gangguan, beberapa jam setelah layanan Instagram diblokir.


Netblokcs menambahkan, gangguan itu terjadi di berbagai layanan internet di beberapa bagian provinsi Kurdistan di Iran barat sejak Senin. Sementara ibu kota Teheran dan bagian lain negara itu juga menghadapi gangguan sejak Jumat, ketika protes pertama kali pecah.


Kedua platform besutan Meta itu mengalami gangguan terparah sejak 2019, setelah sebelumnya pemerintah menutup akses internet selama sekitar satu minggu untuk meredam protes kenaikan harga bahan bakar minyak di sana.


Sejumlah orang meninggal dalam aksi demo

Bentrokan antara pasukan keamanan Iran dan pengunjuk rasa yang marah atas kematian Amini tak terhindarkan. Sedikitnya, sembilan orang dilaporkan meninggal dunia sejak protes meletus selama akhir pekan, seperti yang dikutip dari The Associated Press.


Seorang penyiar di televisi pemerintah Iran menyatakan jumlah korban tewas dari protes massal bisa melebihi jumlah tersebut. Kemungkinannya, korban tewas mencapai 17 orang pada Kamis.


“Sayangnya, 17 orang dan petugas polisi yang hadir di lokasi kejadian ini kehilangan nyawa mereka,” kata pembawa acara itu.


Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Muhammad Faizin