Internasional

Hadiri Debat Terbuka Dewan Keamanan PBB, Menlu RI: ke Mana Palestina Harus Mengadu?

Rab, 24 Januari 2024 | 21:30 WIB

Hadiri Debat Terbuka Dewan Keamanan PBB, Menlu RI: ke Mana Palestina Harus Mengadu?

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam debat terbuka Dewan Keamanan PBB. (Foto: tangkapan layar Youtube MoFa Indonesia)

Jakarta, NU Online 

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi memberikan pernyataan tegas terkait situasi di Palestina. Retno menyoroti kegagalan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) dalam menegakan resolusi terkait konflik Israel-Palestina. Ia mengecam tindakan Israel yang merenggut nyawa warga Palestina tanpa pertanggungjawaban.
 

“Saya juga menyampaikan ke mana Palestina harus mengadu jika DK PBB selama berpuluh-puluh tahun gagal menjalankan resolusi yang dibuatnya sendiri? Sementara Israel membunuh rakyat Palestina tanpa dihukum,” kata Retno dalam open debate atau debat terbuka DK PBB di New York, Amerika Serikat (AS), dilansir dari Kanal Youtube MoFa Indonesia, Rabu (24/1/2024). 
 

Menlu menanyakan apakah lebih dari 25 ribu warga Palestina yang telah tewas, termasuk bayi dan anak-anak yang kelaparan dan kedinginan, masih dianggap terlalu sedikit untuk memicu tindakan segera dari DK PBB.


“Apakah lebih dari 25 ribu nyawa yang telah melayang, ditambah dengan semakin banyaknya yang sekarat karena kelaparan dan kedinginan, termasuk bayi dan anak-anak, masih terlalu sedikit untuk kita segera bertindak?” tegas dia.
 

Retno Marsudi menekankan bahwa semua pihak memiliki tanggung jawab untuk menghormati Hukum Humaniter Internasional, terutama dalam menghadapi situasi kritis di Gaza.


“Semua dari kita memiliki tanggung jawab untuk menghormati Hukum Humaniter Internasional tanpa kecuali, termasuk situasi di Gaza,” tuturnya.


Lebih lanjut, Retno mengutuk pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menyatakan tidak akan mengizinkan berdirinya Negara Palestina. Ia menliai pernyataan tersebut sebagai langkah berbahaya dan tidak dapat diterima.
 

“Tanggal 18 Januari lalu, Perdana Menteri Netanyahu menyatakan secara terbuka Israel tidak akan mengizinkan Negara Palestina untuk berdiri. Pernyataan ini sangat berbahaya dan tidak dapat diterima karena mengkonfirmasikan tujuan Israel sesungguhnya, yaitu menghilangkan Palestina dari peta dunia,” jelas Retno. 
 

Menlu Retno pun mengingatkan bahwa DK PBB memiliki mandat untuk memelihara perdamaian dan keamanan internasional serta bukan untuk menoleransi perang, apalagi genosida. Ia juga mengingatkan, Piagam PBB secara jelas mengatur bahwa resolusi DK PBB bersifat mengikat dan harus dilaksanakan.


“Pertanyaan saya kepada DK PBB adalah: sudah berapa banyak resolusi mengenai Palestina telah diadopsi dan berapa banyak yang telah dilaksanakan? Sebagai catatan, pertanyaan tersebut memang sengaja saya sampaikan ke DK karena saya melihat banyak resolusi yang dilanggar terkait Palestina namun tidak pernah ada sanksi kepada para pelanggar,” terangnya.


Sebagai wujud kepedulian bagi warga Palestina, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui NU Care-LAZISNU mengajak masyarakat untuk menyalurkan bantuan dana kemanusiaan yang dapat disalurkan melalui NU Online Super App di fitur Zakat & Sedekah atau lewat tautan https://applink.nu.or.id/donation