Internasional

Irak Tangkap Mufti ISIS yang Perintahkan Penghancuran Makam Nabi Yunus

Sab, 18 Januari 2020 | 18:00 WIB

Irak Tangkap Mufti ISIS yang Perintahkan Penghancuran Makam Nabi Yunus

Mufti ISIS yang pernah mengeluarkan fatwa penghancuran makam Nabi Yunus di Mosul dan situs budaya lainnya di sana. (Foto: Twitter @Imamofpeace)

Baghdad, NU Online
Polisi Irak berhasil menangkap seorang mufti kelompok ISIS, Shifa al-Nima, di Distrik Mosul, Provinsi Nineveh, Irak, pada hari Kamis lalu. Dalam foto-foto yang beredar di media lokal dan media sosial, Shifa terlihat dibawa dengan menggunakan truk pikap karena berat badannya yang berlebih, mencapai 136 kilogram.  

Tidak jelas bagaimana dia dipindahkan dari tempat persembunyiannya. Namun karena tubuhnya yang begitu gemuk, warganet mengejeknya bahwa dia dia bersembunyi di toko roti sebelum akhirnya ditangkap kepolisian Irak.

Dilansir laman Jerusalem Post, Sabtu (18/1), Shifa pernah mengeluarkan fatwa penghancuran makam Nabi Yunus di Mosul dan situs budaya lainnya di sana. Warga Mosul menceritakan, mereka memiliki kenangan burung dengan sang mufti ISIS tersebut. Karena, Shifa selalu menyerukan agar situs budaya mereka dihancurkan.

Shifa dikenal sebagai seorang yang suka menghasut dan menyebarkan ekstremisme atas nama ISIS. Dia juga disebut sebagai salah satu pimpinan ISIS yang mengeluarkan fatwa yang berujung pada pembunuhan ulama dan orang terpelajar lainnya. 

Lebih dari itu, di akun Twitternya Imam of Peace menyebut bahwa Shifa memerintahkan pengikutnya untuk melakukan eksekusi, perbudakan, perkosaan, dan penculikan kepada siapa saja, baik terhadap Muslim atau pun non-Muslim, yang menentang mereka. 

Shifa dikenal memiliki banyak nama. Di antaranya Shia Naemah, Shifa bin Ali al-Nima, dan Abu Abdul Bari.

Pada akhir tahun lalu, Irak juga berhasil menangkap Wakil Pemimpin ISIS, Abu Kholdun di Irak dalam kondisi hidup. Dia ditangkap di Kota Hawija, Provinsi Kirkuk dan sedang membawa kartu identitas palsu. 

Seperti dikabarkan kantor berita Anadolu, Rabu (4/12), Kholdun merupakan komandan militer kelompok teroris ISIS untuk provinsi Salah al-Din. Di samping itu, dia juga merupakan Wakil Pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi yang tewas dalam operasi militer yang dilancarkan militer Amerika Serikat (AS) pada Oktober lalu di Suriah. 

Setelah sekitar lima tahun ‘berkuasa’ di sepertiga wilayah Irak dan Suriah, ISIS akhirnya berhasil ditumpas secara total oleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF) pada Maret 2019 lalu. Hal itu menyusul benteng pertahanan terakhir ISIS di Baghouz, Suriah telah ditaklukkan. 

"Baghouz telah dibebaskan. Kemenangan militer melawan ISIS telah tercapai," kata juru bicara SDF Mustafa Bali, dikutip Reuters, Sabtu (23/3/2019).   

Kemudian pada akhir Oktober 2019, Pemimpin ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi tewas dalam sebuah operasi militer yang dilancarkan pasukan khusus Amerika Serikat (AS) di Provinsi Idlib, Suriah. Dalam operasi itu, al-Baghdadi dikejar hingga ke sebuah terowongan. Di sana, al-Baghdadi meledakkan diri setelah mengetahui kesempatan untuk kabur kecil.

Meski kehilangan pemimpin dan wilayah kekuasaan, kelompok ISIS dianggap masih menjadi ancaman keamanan dunia karena ia masih memiliki sel yang tersebar di mana-mana.

Pewarta: Muchlishon
Editor: Fathoni Ahmad