Internasional HAJI 2022

Jamaah Haji Senang Dibantu Seberangi Jalan

Sab, 18 Juni 2022 | 23:30 WIB

Jamaah Haji Senang Dibantu Seberangi Jalan

Petugas dari PPIH membantu para jamaah haji menyeberangi jalan menuju Masjidil Haram. (Foto: Dok. MCH)

Makkah, NU Online
Para jamaah haji asal Indonesia yang menginap di kawasan Mahbah Jin merasa sangat senang dengan keberadaan para petugas yang membantu menyeberangkan jalan, mengingat jalan lebar dengan tiga jalur di mana kendaraan datang dari arah berlawanan dan melaju cepat sangat berbahaya.


Jamaah haji Indonesia tinggal di lima sektor, salah satunya adalah kawasan Mahbah Jin yang diperuntukkan bagi jamaah haji yang berasal dari embarkasi Surabaya. Mereka tinggal di Hotel Sofwat Albayt.


Biasanya jamaah pergi ke Masjidil Haram berombongan dalam satu kelompok. Petugas menunggu lalu lintas sepi dan kemudian mengarahkan jamaah bergerak menyeberangi jalan sambil menunjukkan tanda STOP berwarna merah dan putih yang dengan gampang dilihat dari jauh oleh pengendara.


Untuk mencapai seberang jalan, jamaah mesti melewati tiga jalur jalan raya yang lebar. Masing-masing jalur tersebut dijaga oleh dua orang petugas yang berjaga selama 12 jam.


Tasnah (63) asal Lamongan, Jatim mengaku merasa grogi kalau menyeberang sendiri. ā€œCuaca panas, jadi kami sangat terbantu oleh petugas yang menyeberangkan jalan,ā€ katanya.


Sasmito Titik (55) asal Kedaton, Kapas, Bojonegoro, Jatim merasa lebih aman jika dibantu menyeberangi jalan karena kendaraan banyak dan melaju kencang. Ia menyampaikan, sebagian jamaah berasal dari desa yang tidak terbiasa hidup di kota besar dengan jalanan yang lebar serta mobil yang lalu lalang.


Petugas penyebarangan di Mahbas Jin, Novianto Hakim menyampaikan, Mahbas Jin merupakan tempat paling ramai karena halte tersebut digunakan oleh banyak negara seperti India, Pakistan, serta Iran. Ia mesti memastikan keselamatan jamaah. Dikatakannya, pada masa puncak haji terminal tersebut sangat padat melebihi terminal yang ada di Jakarta.


Novianto, lulusan Universitas Madinah yang sudah lima tahun di Arab Saudi mengatakan, untuk menghindari cuaca terik dengan suhu di atas 40 derajat celcius, ia menggunakan penutup kepala. Air dingin juga disiapkan untuk membasahi kain penutup kepala atau penutup wajah, yang ternyata hanya dalam beberapa menit telah kembali mengering.


Bukan pekerjaan ringan selama 12 jam di jalanan yang panas. Petugas yang terdiri dari enam orang dan dibagi dalam tiga kelompok itu setiap dua jam berganti posisi. Lokasi paling nyaman adalah di tempat naik dan turunnya penumpang yang diberi atap sehingga tidak terlalu panas.


Jalur tersebut ramai saat menjelang keberangkatan dan kepulangan jamaah haji ke Masjidil Haram. Sebagian jamaah berusaha meluangkan waktu shalat lima waktu di Masjidil Haram. Saat itulah jalur tersebut penuh dengan orang yang menyeberang.


Halte Mahbas Jin menjadi lokasi pemberhentian bagi jamaah haji yang tinggalnya di hotel seputaran wilayah tersebut. Bus reguler yang beroperasi di Makkah, seperti Transjakarta yang berada di Jakarta, juga menaikkan dan menurunkan penumpang di lokasi tersebut.


Seperti halte, terdapat tempat duduk bagi penumpang yang ingin menunggu datangnya bus yang datang sekitar 10-15 menit sekali. Satu dua penumpang berwajah khas Arab naik dan turun melalui halte tersebut.


Halte tersebut dilengkapi atap untuk melindungi dari panas dan hujan. Tempat tersebut juga dilengkapi peta jalur bus dengan warna tertentu yang ditulis dalam huruf dan bahasa Arab. Bagi warga asing yang ingin naik bus tersebut, akan kesulitan untuk mengetahui arah dan tujuannya.


Pemerintah Arab Saudi telah membangun jalur penyeberangan bawah tanah di dekat halte tersebut. namun, hingga hari ini belum dioperasikan.


Pewarta: Achmad Mukafi Niam
Editor: Musthofa Asrori