Internasional

Ketika Gadis Sri Lanka Menilai Pendidikan sebagai Kunci Perdamaian

Sen, 15 Agustus 2022 | 12:30 WIB

Ketika Gadis Sri Lanka Menilai Pendidikan sebagai Kunci Perdamaian

Anjali Gomes di program Young Ambassador of Peace in Asia (YAPA) 2022, Chiang Mai, Thailand. (Foto: NU Online/Indi)

Chiang Mai, NU Online
Perdamaian merupakan tujuan utama dari kemanusiaan. Dalam penciptaan perdamaian, dibutuhkan motor penggerak guna mencapai tujuan mulia tersebut. Dalam hal ini, pemuda diyakini mampu menjadi agen-agen perdamaian di segala ruang lingkup kehidupan.

 

Hal itu disampaikan oleh wanita asal Sri Lanka, Anjali Gomes saat menyampaikan essay report dalam program Young Ambassador of Peace in Asia (YAPA) 2022, Chiang Mai, Thailand pada Ahad(14/8/2022).

 

Anjali menilai, sebagai motor penggerak perdamaian, pemuda harus memiliki sensitivitas tinggi terhadap isu-isu di level regional, nasional, maupun internasional.

 

ā€œPemuda harus menyadari masalah yang kita miliki dan juga masalah yang dihadapi negara lain,ā€ ungkapnya.

 

Wanita usia 24 tahun itu juga menilai, pendidikan merupakan modal dasar dan kunci untuk menciptakan perdamaian. Pendidikan baginya dapat membentuk kemahiran berpikir kritis seseorang. Hal itu, lanjutnya, mendukung pemuda untuk merespons dan menentukan sikap terhadap isu-isu yang terjadi.

 

ā€œMelalui pendidikan, seseorang dapat mengidentifikasi masalah, menyajikan dan menganalisis solusi yang dapat ditangani dan terapkan, utamanya kita sebagai anak muda,ā€ papar Anjali.

 

Lebih lanjut ia menjelaskan, pemuda sebagai generasi penerus merupakan konseptor dan penggerak perdamaian. Pemuda menjadi harapan di setiap proses kemajuan bangsa. Untuk itu, Anjali menilai bahwa pemuda harus mengembangkan ide maupun gagasan, memiliki wawasan luas, serta daya pikir yang revolusioner menyangkut kemaslahatan suatu negara.

 

Anjali juga menyampaikan, konsep tersebut juga merupakan pesan yang tidak bisa dilupakan dari sang Ibu ketika berbicara terkait perdamaian. Melalui pendidikan, kecakapan mengidentifikasi akan terbentuk.

 

ā€œIbu saya pernah bilang, kalau kamu ingin membangun peradaban yang damai, mulailah dari pendidikan. Berikan masyarakat akses yang mudah untuk bersekolah,ā€ papar gadis berambut ikal itu.

 

Ia menaruh harapan besar kepada kawula muda untuk bisa memberikan kontribusi dan inovasi nyata untuk menjaga kedamaian dunia.

 

ā€œUpaya ini juga bisa dicapai melalui program penyadaran pemuda di tingkat daerah, lokakarya, seminar. Program penyadaran dan pemaparan bagi kaum muda untuk terlibat di tingkat nasional,ā€ katanya.

 

Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Luthfi