Liga Muslim Dunia: Dialog Kunci untuk Atasi Islamofobia
NU Online · Selasa, 3 Desember 2019 | 12:10 WIB
“Ada banyak hak yang berbeda jauh. Banyak dari mereka menanamkan bahwa mereka hanya membenci umat Islam tanpa alasan. Mungkin sulit, tetapi diskusi adalah kunci dan bisa memiliki hasil yang bermanfaat,” kata al-Issa dalam Forum Media Saudi di Riyadh, seperti dilansir laman Arab News, Selasa (3/12).
Al-Issa menerangkan, pihaknya pernah melakukan dialog dengan orang-orang yang membenci Islam. Setelah mendapatkan penjelasan, mereka malah menjadi teman baik atau tidak lagi membenci Islam seperti sebelumnya.
“Kami memiliki pembahasan dengan orang-orang yang membenci Islam, tetapi sekarang kami memanggil mereka teman baik setelah penjelasan kami dan diskusi dengan mereka. Oleh karena itu, dialog adalah hal penting,” jelas al-Issa.
Untuk itu, ia meminta kepada umat dan organisasi Islam untuk menjelaskan Islam dan Muslim yang sebenarnya. Menurutnya, kampanye islamophobia digaungkan oleh kelompok kanan. Sebagian mereka menentang Islam karena hanya mengetahui Islam dari apa yang mereka lihat atau dengar saja.
“Orang-orang ini jauh lebih mudah untuk diajak dialog (daripada mereka yang tidak memiliki alasan atas prasangka mereka). Mereka ini banyak ditemukan di negara Eropa,” katanya.
Sementara kelompok kanan lainnya menghormati dan tinggal bersama dengan komunitas Muslim. Akan tetapi, mereka khawatir dengan perubahan imigrasi dan demografi akibat banyaknya Muslim yang meminta suaka ke negara mereka.
Dia menyebut, hal yang menyebabkan Muslim dan non-Muslim sulit untuk hidup bersama (koeksisten) adalah karena beberapa hukum Islam tidak berlaku di beberapa negara non-Muslim. Meski demikian, al-Issa mendesak agar umat Muslim menghormati hukum dan budaya di manapun mereka berada.
“Kami mendesak semua orang yang tinggal di suatu negara untuk menghormati hukum, budaya, dan konstitusinya,” ucapnya.
Menurutnya, media memainkan peran penting dalam mempromosikan islamophobia. Untuk menjawab persoalan ini maka al-Issa mendesak agar kesadaran bersama ditingkatkan.
Pewarta: Muchlishon
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
4
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
5
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua