Internasional

Palestina Anggap Kunjungan Delegasi UEA ke Israel Memalukan

Rab, 21 Oktober 2020 | 06:30 WIB

Palestina Anggap Kunjungan Delegasi UEA ke Israel Memalukan

Bendera Israel dan UEA. (Foto: iStockphoto/Aleksandra Aleshchenko)

Ramallah, NU Online
Delegasi Uni Emirat Arab (UEA) untuk pertama kalinya secara resmi melakukan kunjungan ke Israel pada Selasa (20/10) kemarin. Otoritas Palestina menyebut kunjungan UEA itu memalukan. 


Seorang anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Wasel Abu Youssef, mengatakan bahwa kunjungan itu hanya akan mengesahkan kejahatan pasukan Israel terhadap rakyat Palestina. 


“Kesepakatan bilateral yang diumumkan hari ini dan delegasi yang datang dan pergi, semua itu memberikan pendudukan (Israel) sebuah kekuatan untuk meningkatkan agresi dan kejahatannya terhadap rakyat Palestina, dan meningkatkan sikap keras kepala dan arogansinya,” kata Youssef, dilansir laman Aljazeera, Selasa (20/10).


Youssef menambahkan, kunjungan delegasi UEA ke Israek itu terjadi saat Israel memperluas aktivitas pemukiman ilegal. Karena itu, dia menyebut kunjungan itu memalukan.


Sementara di tempat lain, di Jalur Gaza yang diduduki, juru bicara Hamas, Hazem Qassem, mengatakan bahwa kunjungan itu hanya akan mendorong Israel untuk melakukan aneksasi secara bertahap di wilayah Tepi Barat. 


Di media sosial, warga Palestina mengecam kebijakan ‘standar ganda’ Israel, yang membebaskan visa bagi warga UEA namun tidak mengizinkan warga Palestina untuk bergerak bebas di dalam dan ke wilayah Palestina yang diduduki.


Berdasarkan sistem Israel, warga Palestina yang berada di Tepi Barat yang diduduki tidak diizinkan untuk melakukan perjalanan ke Jalur Gaza, dan begitu pun sebaliknya. Warga Yerusalem Palestina akan dicabut hak tinggalnya jika mereka tinggal di wilayah pendudukan lainnya. Kemudian, Israel juga tidak mengizinkan para pengungsi Palestina—yang jumlahnya lebih dari enam juta tersebar di seluruh dunia- untuk kembali ke tanah airnya, bahkan hanya untuk berkunjung sekali pun. 


Sebelumnya, para pemimpin Palestina menyebut normalisasi hubungan antara UEA, Bahrain, dan Israel sebagai ‘tikaman dari belakang’ dan pengkhianatan terhadap perjuangan rakyat Palestina. 


Sebagaimana diketahui, delegasi UEA melakukan kunjungan ke Israel dan tiba di Bandara Ben Gurion pada Selasa kemarin. Rombongan UEA disambut oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Keuangan Israel Katz. Merujuk pernyataan pemerintahan Israel, kedua belah pihak akan menandatangani perjanjian kerja sama di bidang penerbangan, perlindungan investasi, serta sains dan teknologi. 


Pewarta: Muchlishon
Editor: Fathoni Ahmad