Internasional

PCINU Belanda Gelar Konferensi Internasional Ketiga

Ahad, 22 Agustus 2021 | 12:00 WIB

PCINU Belanda Gelar Konferensi Internasional Ketiga

Para penguru PCINU Belanda. (Foto: dok istimewa)

Jakarta, NU Online

Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI NU) Belanda kembali menyelenggarakan konferensi internasional. Konferensi kali ini diselenggarakan secara daring maupun tatap muka. Konferensi bertujuan untuk menjadi platform yang mempertemukan akademisi, peneliti, dan aktivis dalam mendiskusikan ide-ide yang relevan dengan tema besar konferensi Reimagining Religion in time of crisis.

 

"Konferensi dengan format daring akan diadakan mulai hari Senin, 23 Agustus hingga Jumat 27 Agustus 2021. Sedangkan pertemuan tatap muka insyaallah akan digelar pada tahun 2022," kata Ketua Panitia Konferensi, Adrian Perkasa.

 

Dalam konferensi daring kali ini, sebut dia, PCINU Belanda bekerjasama dengan International Convention of Asia Scholar (ICAS)–IIAS Universitas Leiden yang merupakan salah satu forum akademis bergengsi bagi para peneliti terkait studi-studi di Asia termasuk Indonesia.

 

"Diharapkan dengan adanya kerjasama dengan instansi tersebut, bisa menjadi ajang bagi para peneliti khususnya Indonesia untuk bisa berkontribusi terhadap perkembangan dunia ilmu pengetahuan tingkat dunia," jelas Adrian.

 

Terdapat enam panel dalam konferensi ini yakni Religion in socio-ecological and economic crisis; Religion in politics and law: how to reactualise religion in facing the crisis of democracy; Reharmonising religion in Science, Progress and Innovation; Religion, Gender role and Women's Right; Millennials, pop culture and the future of religion; Hurgronje and Islam in Indonesia: between legacy and controversy?

 

"Kegiatan pembukaan konferensi akan diadakan pada tanggal 23 Agustus dengan menghadirkan cendekiawan NU, Ulil Abshar Abdalla sebagai pembicara kunci. Selain itu hadir pula Katib Aam Suriah PBNU KH Yahya Cholil Staquf untuk memberikan sambutan sekaligus pengarahan terkait topik contextualizing crisis in global Islam moderate movements," tambah Ahmad Afnan Anshori Ketua PCI NU Belanda.

 

Pembukaan konferensi ini dibuka untuk publik. Rencananya Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda akan hadir berikut beberapa cendekiawan maupun tokoh lintas agama di negeri Belanda.

 

"Kami berharap kegiatan konferensi ini selain bisa memberikan kontribusi kepada dunia ilmu pengetahuan, juga mampu membawa manfaat yang lebih luas terhadap perkembangan Islam Nusantara di kancah global," tutup Afnan.

​​​​​​​

Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui www.nubelanda.nl/conference2021 atau menghubungi email [email protected], media sosial @nubelanda, serta narahubung Dawam Multazam (WA +62 852-3095-0123) dan Zaimatus Sadiyah (WA +31 6 12492897).

Editor: Kendi Setiawan