Home Lapsus Warta Fragmen Quran New Keislaman Ramadhan Opini Tokoh Hikmah Download Kesehatan Lainnya Nasional Khutbah Cerpen Ubudiyah Daerah Sirah Nabawiyah Seni Budaya Internasional Risalah Redaksi Tafsir Hikmah Nikah/Keluarga Obituari Ramadhan Pustaka Humor

Pertama Sejak 2012, Ayatollah Ali Khamenei Imami Shalat Jumat di Teheran

Pertama Sejak 2012, Ayatollah Ali Khamenei Imami Shalat Jumat di Teheran
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. (Foto: AP)
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. (Foto: AP)
Teheran, NU Online
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menjadi khatib dan imam Shalat Jumat di Teheran, Iran, Jumat (17/1). Ini merupakan yang pertama dalam delapan tahun terakhir bagi Khamenei menyampaikan khutbah secara langsung di hadapan masyarakat Iran. 

Terakhir kalinya, Khamenei menyampaikan khutbah dan memimpin Shalat Jumat di Masjid Mosalla Teheran pada Februari 2012 lalu, pada peringatan 33 tahun revolusi negara itu dan pada saat krisis karena masalah nuklir Iran.

Apa yang dilakukan Khamenei—memimpin Shalat Jumat dan menyampaikan khutbah- itu dinilai sebagai tindakan simbolis yang signifikan. Biasanya itu dilakukan ketika Pemimpin Tertinggi Iran tersebut ingin menyampaikan pesan penting kepada orang-orang. Memang, selama ini Khamenei muncul ke publik ketika keadaan Iran sedang bergejolak misalnya setelah aksi protes sengketa pemilu 2009, saat Arab Spring 2011, dan ketika menghadapi sanksi AS atas pengembangan nuklir pada 2012. 

Kemunculan Khamenei di hadapan publik ini menyusul keadaan Iran yang ‘gaduh’ dalam dua pekan terakhir, terutama setelah Komandan Pasukan Quds, Jenderal Qasem Soleimani, tewas dalam serangan dalam serangan Amerika Serikat (AS) dan jatuhnya pesawat komersil Ukraina oleh Iran.

“Bangsa Iran sekali lagi akan menunjukkan persatuan dan kebesaran mereka,” kata Markas Shalat Jumat Teheran, dilansir laman Aljazeera, Jumat (17/1).

Sebelumnya, Presiden Iran Hassan Rouhani menegaskan bahwa Iran bekerja setiap hari untuk mencegah konfrontasi militer dan perang. Ia menyatakan bahwa Iran masih mungkin melakukan dialog dengan dunia. Untuk diketahui, ketegangan Teheran dan Washington menurun ketika Iran mengakui menembak jatuh pesawat komersil Ukraina. Tragedi tersebut menewaskan 176 orang, sebagian besar warga negara Iran dan Kanada.

Pewarta: Muchlishon
Editor: Alhafiz Kurniawan


Download segera! NU Online Super App, aplikasi keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.

Terkait

Internasional Lainnya

Terpopuler Internasional

Rekomendasi

topik

Berita Lainnya

×