Jateng

LAZISNU Jateng Berdayakan Masyarakat melalui Pengembangan Kawasan Produksi

Kam, 19 Mei 2022 | 14:00 WIB

LAZISNU Jateng Berdayakan Masyarakat melalui Pengembangan Kawasan Produksi

Kegiatan persiapan pemberdayaan masyarakat oleh LAZISNU Jateng di Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang (Foto: NU Online Jateng/Betari)

Semarang, NU Online jateng
Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Pengurus WIlayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah merintis kerja sama dengan Kawasan Produksi Widuri di Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang. Hal ini dilakukan guna memberdayakan masyarakat dan menciptakan pelaku usaha multisektor dengan menerapkan sistem ekonomi sirkular yang dijalankan di unit-unit produksi Widuri.


Wakil Ketua LAZISNU Jawa Tengah R Wibowo mengatakan, berkeliling unit-unit produksi ada banyak hal yang menarik minat. Untuk menindaklanjutinya menjadi kerja sama perlu diadakan kunjungan lanjutan guna mematangkan skema kerja sama yang tepat. Pasalnya, kedatangan pertama tentu masih tahap meraba peluang yang paling tepat yang dapat direalisasikan.


"Berkeliling ini ada tiga hal penting yang dapat dicatat. Pertama, berjalan-jalan di Kawasan Produksi Widuri cukup setengah hari. Kedua, success story pengembangan kawasan oleh Widuri, bagaimana ini ditularkan ke kota/daerah lain. Sedang yang ketiga, konsep pengelolaan sampah yang sangat menarik langsung memiliki dampak ke masyarakat." ujarnya Senin (16/5). 


Menurutnya, untuk merealisasikan kolaborasi Widuri-LAZISNU ini akan disiapkan kunjungan lanjutan yang lebih detail dan mendalam membahas skema kerja sama atau barangkali tepat disebut Memorandum of Understanding (MoU) dengan ruang lingkup kerjasamanya menyangkut solusi-solusi pelayanan kebutuhan dan pemberdayaan masyarakat.


"Jadi ruang lingkup kerja sama bisa sangat luas. Untuk ketepatan menyangkut perencanaan, pelaksanaan dan modal tentu perlu dimatangkan sektor yang utama dan paling berdampak bagi masyarakat. Semisal kerja sama jangka pendek bidang yang berpotensi di antaranya pelatihan (pendidikan berbasis praktik) dan sistem pengelolaan sampah," terangnya.

Selengkapnya klik di sini